Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat Kinerja Ciamik di Tahun 2021, Simak Rekomendasi Saham Mitratel

Kompas.com - 16/03/2022, 11:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) Tbk (MTEL) mencatatkan kinerja ciamik sepanjang tahun 2021. Pendapatan MTEL sepanjang tahun 2021, tumbuh 11 persen menjadi Rp 6,87 triliun, jika dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 6,18 triliun.

MTEL juga berhasil meningkatkan EBITDA pada 2021 mencapai Rp 5,18 triliun, meningkat 23,9 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 4,18 triliun. Laba bersih Mitratel meningkat signifikan mendekati 130 persen menjadi Rp 1,38 triliun, dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 602 miliar.

Analis senior pasar modal PT Samuel Sekuritas Indonesia, Yosua Zisokhi mengatakan, fundamental Mitratel sangat solid yang didukung oleh kinerja mengesankan dan bahkan di atas ekspektasi analis.

Baca juga: Melonjak 129,4 Persen, Mitratel Raup Laba Bersih Rp 1,38 Triliun pada 2021

“Saham MTEL layak dikoleksi. Secara fundamental MTEL cukup oke, dan masih ada ruang bagi saham MTEL bergerak naik. Itu karena saham MTEL cukup murah di harga sekarang secara valuasi," ujar Yosua melalui siaran pers, Rabu (16/3/2022).

Tahun lalu, MTEL memperoleh dana initial public offering (IPO) sebesar Rp 18,8 triliun. Dengan dana IPO tersebut, Josua menilai sangat mudah bagi MTEL untuk memperoleh menara baru guna mendapatkan pundi-pundi revenue ke depan.

“Dengan dana tersebut, MTEL juga berencana ekspansi melalui akuisisi. Sementara pencapaian kinerja MTEL tahun lalu itu melebihi ekspektasi kami. Karena kami perkirakan sedikit di bawah itu. Tapi secara umum sangat bagus bagi MTEL untuk memulai tahun 2022,” katanya.

Yosua menjelaskan, pada tahun 2022 ini, Mitratel dikabarkan akan mengakuisisi menara lagi. Hal tersebut tentunya sangat ditunggu-tunggu, dan dinilai akan mendorong kinerja positif MTEL kedepannya.

“Ini yang kita tunggu-tunggu. Apalagi sekarang MTEL memiliki dana besar setelah IPO puluhan triliun, itu akan dipakai untuk akuisisi. Saya pikir, ini sangat baik dan bagus untuk kinerja MTEL,” tambah Yosua.

Baca juga: Perkuat Bisnis Menara Telekomunikasi, Mitratel Genjot Jumlah Menara Berjaringan Fiber Optik

MTEL tahun lalu mengakuisisi 8.139 menara Telkomsel dan 798 tower Telkom. Ini turut mendorong pertumbuhan pendapatannya perseroan melalui penyewaan atau kontrak menara dengan durasi sekitar 10 tahun.

“Jadi otomatis, dalam 10 tahun ke depan, MTEL mendapatkan pendapatan sebesar yang didapat tahun 2021. Nah, untuk menambah pendapatan dan laba bersih, MTEL cukup menambah sekitar 500 -750 menara baru per tahun. Itu sudah sangat oke,” katanya.

Yosua menambahkan, konsolidasi yang dilakukan oleh Grup Telkom membuat Mitratel sangat kuat. Jika dibandingkan dengan yang lain, MTEL menjadi salah satu yang terbesar, sehingga daya beli dan daya tawar MTEL cukup kuat apalagi didukung oleh Grup Telkom, dimana Telkomsel menjadi tulang punggung dari pendapatan MTEL.

“Kalau kita lihat ke depan dengan 5G yang masif, kebutuhan akan menara sangat tinggi,” tegas Yosua.

Sebagai informasi, dalam tiga bulan terakhir harga saham Mitratel menguat 1,26 persen, namun dalam perdagangan hari ini MTEL melemah 0,6 persen di posisi Rp 805 per saham.

Baca juga: Dukung Program 3T, Mitratel Berencana Bangun Lebih dari 1.500 Menara

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com