Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliki Aset Rp 7,8 triliun, Ini Strategi Prudential Syariah Jangkau Masyarakat Indonesia

Kompas.com - 05/04/2022, 20:15 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) memiliki aset sebesar Rp 7,8 triliun.

President Director of Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar mengklaim, Prudential Syariah memilih jumlah aset terbesar di industri asuransi jiwa syariah Indonesia saat ini.

Ia bilang, jumlah tersebut tidak datang begitu saja. Sebab, layanan syariah Prudential sudah dimulai dejak tahun 2007.

Baca juga: Prudential Syariah Siap Garap Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia

"Kenapa kami bilang paling besar. Pangsa pasar kita dari sisi dana tabarru' itu mencapai 45 persen dari pangsa pasar yang ada di Indonesia," kata dia dalam konferensi pers Selasa (5/4/2022).

Menyitir data AAJI kuartal-IV 2021, Omar bilang dari sisi new bisnis contribution, pangsa pasar dari Prudential untuk Syariah di Indonesia sebesar 29 persen.

Sementara, untuk tenaga pemasar, ia bilang pihaknya memiliki 130.000 orang berlisensi yang tersebar di 152 kota.

"Itu yang membuat kami nomor satu. Namun, kami tidak akan tinggal diam. Kami akan terus berinovasi untuk memberikan produk terbaik untuk seluruh masyarakat Indonesia," jelas dia.

Baca juga: Aturan Baru Unit Link Terbit untuk Lindungi Konsumen, Ini Respons Prudential Indonesia

Ia bilang, ada tiga strategi yang akan dilakukan Prudential Syariah untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.

Pertama adalah inovasi, yang tercermin dari adanya 49 produk syariah yang siap ditawarkan ke masyarakat mulai dari kalangan atas sampai kalangan bawah.

Kemudian, kedua adalah digitalisasi yang memungkinkan Prudential Syariah menjangkau semua masyarakat di manapun.

Untuk itu, tak lama lagi pihaknya akan meluncurkan DEEN by Prudential. Ini merupakan digital platform ekosistem dari Prudential Syariah.

"Ketiga adalah kolaborasi, kami butuh regulator, butuh Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS), butuh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), kami perlu berkolaborasi untuk membesarkan produk syariah dan konsep syariah. Sehingga Indonesia dapat menjadi Syariah Global Hub di dunia," urai dia.

Selain itu, Prudential Syariah juga akan memberi perhatian lebih kepada segmen wanita. Sebab, segmen wanita dinilai lebih banyak mencerminkan prinsip ekonomi syariah dengan kegiatan sosialisasi dan media sosialnya yang tinggi.

Baca juga: Prudential Kembangkan Program Edukasi untuk Tingkatkan Literasi Kuangan Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com