Namun di reksa dana tidak ada RDN. Bea materai Rp 10.000 ini juga tidak bisa ditambahkan dalam biaya transaksi ataupun mengurangi saldo unit ataupun nilai redemption nasabah.
Jadi mekanismenya untuk saat ini, Agen Penjual akan “menagih” ke nasabah pada bulan berikutnya berdasarkan akumulasi bea materai dalam 1 bulan.
Tergantung cara kerjanya, bisa saja saldo di bank atau RDN di nasabah berkurang karena dipotong, atau untuk yang tidak menyelenggarakan RDN dan tabungan, bisa ditagihkan dalam mekanisme lain.
Selanjutnya dana bea materai yang ditagih ke nasabah ini akan dibayarkan oleh Agen Penjual ke Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang bertindak sebagai Wajib Pungut (WAPU) untuk bea materai transaksi reksa dana.
Mengapa penagihannya baru bulan berikutnya?
Hal ini karena besaran bea materai tersebut merupakan total transaksi dalam 1 hari, termasuk yang dilakukan di agen penjual yang lain. Sementara transaksi nasabah di agen penjual lain tidak dapat diketahui oleh agen penjual karena terkendala kerahasiaan.
Yang bertugas merekap besaran bea materai per bulan per nasabah di setiap Agen Penjual adalah KSEI sebagai Wajib Pungut. Hasil rekap dari KSEI kemudian baru digunakan oleh Agen Penjual sebagai dasar untuk melakukan penagihan ke nasabah.
Karena ada proses rekap dan penagihan ini, ada kemungkinan bea materai anda di bulan Maret 2022 baru mulai ditagih di akhir April 2022 atau bahkan awal Mei 2022.
Apakah ada mekanisme “menyerap” dan “meneruskan” bea materai seperti halnya PPn 11 persen ?
Hal ini amat tergantung pada kebijakan masing-masing agen penjual. Karena bea materai ini baru pertama kali di reksa dana dan masih ada kesulitan dalam mekanisme penagihan, maka bisa saja di tahap awal ini ada yang memiliki kebijakan untuk “menyerap” alias ditanggung MI/Agen Penjualnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.