Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Mengenal Samudra Hartanto, Arek Malang Eks Desainer Louis Vuitton yang Populerkan Batik di Paris

Kompas.com - 24/06/2022, 14:56 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak banyak yang tahu bahwa Indonesia ternyata memiliki desainer busana yang pernah memegang brand Louis Vuitton dan berkiprah sejak 1997. Dia adalah Samudra Hartanto, pria asal Malang, Jawa Timur (Jatim). 

Sosoknya kini tengah menarik perhatian setelah karya busana batiknya dipamerkan dalam pembukaan ajang Java in Paris, yakni pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia yang digelar di Le BHV Marais, Paris, Prancis, Rabu (8/6/2022)

Pada pameran tersebut, Samudra menampilkan tiga karyanya, yakni blouse, rok, dan dress batik dengan mengusung konsep tradisional. 

Dengan mempertimbangkan nilai histori pada kain batik, Samudra merancang busana dengan konsep ready to wear pada pembukaan acara Java in Paris. Dia pun memilih motif pada batik yang biasa digunakan untuk acara pernikahan Jawa. 

Menurutnya, esensi dari pernikahan sebagai wujud cinta merupakan pilihan tepat untuk dikaitkan dengan Paris yang dikenal sebagai the city of love

Baca juga: Intip Persiapan Barsena Berkarya dari Rumah Bersama Shopee

“Sebagian besar masyarakat di luar negeri lebih senang menggunakan produk khas asal negara lain karena cerita dan histori. Mereka senang membaca informasi mengenai makna suatu motif dan bagaimana proses pembuatannya, tidak sekadar model pakaian,” ujar Samudra kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2022). 

Samudra menjelaskan, tujuan penggunaan kain batik untuk ready to wear tak lain agar batik semakin dikenal dan lebih dekat dengan masyarakat Paris sehingga dapat digunakan sebagai pakaian harian. 

Saat sedang merancang, lanjut Samudra, ia berpikir menjadikan batik sebagai motif pakaian yang tidak hanya untuk masyarakat Indonesia saja, tetapi juga warga Paris. 

“Saya mencoba mengomunikasikan batik lawas ini menjadi bisa dipakai oleh remaja dan kaum muda di Prancis,” katanya. 

Samudra menambahkan, busana batik yang ditampilkan mengambil unsur warna tanah dari beberapa motif yang biasa dipakai untuk acara formal. Di tangan Samudra, batik dengan motif yang kental nilai warisan budaya Indonesia dapat dinikmati oleh sejumlah warga yang tinggal di pusat mode fesyen dunia itu. 

Baca juga: Shopee Gelar Festival untuk Promosikan Produk UMKM DKI Jakarta

Hasil karyanya pun berhasil menarik perhatian sejumlah warga Paris. Ia mengaku bahwa karyanya mendapat respons positif dari masyarakat Paris. 

“Beberapa dari mereka mengatakan suka untuk memakai rok kain batik buatan saya yang baru saja dibeli di BHV Marais. Mereka sebenarnya mengetahui bahwa Indonesia memiliki batik sebagai salah satu wastra. Namun, mereka tidak menyangka bahwa kain batik Indonesia bisa digunakan untuk pakaian sehari-hari di Paris,” jelasnya. 

Arek Malang di pusat fesyen dunia 

Pria kelahiran Malang itu mengaku menyukai dunia fesyen sejak kecil. Dia senang membaca majalah fesyen dari luar negeri yang dibeli orangtuanya. 

Hobi membaca majalah fashion mendorongnya memiliki ketertarikan untuk melihat gaya busana Eropa dan Amerika. Lantas, ia pun memutuskan kuliah di Royal College of Art, London, untuk lebih serius mempelajari bidang tersebut.

Siapa sangka, sosok desainer Indonesia itu ternyata pernah menjadi salah satu asisten desainer Marc Jacobs yang saat itu sedang mempersiapkan koleksi perdananya untuk rumah mode Louis Vuitton. 

Baca juga: Hadir di Makassar, Kampus UMKM Shopee Ke-9 Siap Bantu Pelaku UMKM Sulsel Naik Kelas

Samudra Hartanto saat melakukan finalisasi desain busana batik.Dok. Istimewa Samudra Hartanto saat melakukan finalisasi desain busana batik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com