Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Beri Insentif buat Produk Keuangan "Hijau", Ini Alasannya

Kompas.com - 30/06/2022, 19:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy menyarankan pemerintah memberikan insentif pajak untuk produk keuangan hijau, seperti obligasi hijau (green bond).

Insentif pajak untuk keuangan hijau diperlukan untuk menggaungkan ekonomi hijau di dalam negeri. Sekaligus melengkapi insentif yang telah ada saat ini, yakni insentif pajak terhadap proyek-proyek ramah lingkungan.

"Insentif pajak terutama tidak hanya pajak ke proyek-proyek yang dinilai green tapi juga insentif pajak yang bisa untuk produk-produk keuangan green, misal green bond," kata Yusuf dalam Bincang Dua Puluh Harian Kompas bersama East Ventures di Fairmont Hotel Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: BRI Terbitkan Green Bond Senilai Rp 5 Triliun

Yusuf menilai, keberadaan insentif baru ini bakal lebih menarik minat investor terhadap instrumen keuangan hijau. Dengan insentif, investor tidak ragu-ragu melihat instrumen obligasi sebagai instrumen investasi jangka panjang.

"Investor itu menilai seberapa menarik imbal hasil yang akan ditawarkan nanti. Belum lagi (jika) kita bicara appetite investor yang mungkin akan lebih selektif mengambil instrumen yang jangka panjang, mungkin (saat ini) lebih selektif ke instrumen jangka pendek," beber Yusuf.

Baca juga: Jadi Agenda Presidensi G20, Pembiayaan Ekonomi Hijau Perlu Digenjot

Apalagi kata Yusuf, isu ramah lingkungan dan mitigasi perubahan iklim makin banyak dibicarakan dan menjadi perhatian masyarakat global.

Instrumen keuangan hijau, kata Yusuf, menjadi salah satu sosialisasi yang efektif untuk memperkenalkan produk ramah lingkungan kepada masyarakat. Dengan masyarakat mengetahui pentingnya isu keberlanjutan, maka permintaan terhadap produk tidak ramah lingkungan akan menurun.

"Permintaan terhadap produk "brown" tetap ada selama masyarakat tidak disosialisasi. Makanya insentif pajak untuk khusus produk keuangan yang berkaitan green menurut saya bisa menjadi tambahan perhatian pemerintah setelah ini," beber Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com