JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,15 persen ke posisi 7.045,52 pada sesi perdagangan Jumat (4/11/2022) lalu. Meskipun demikian, selama sepekan (31 Oktober - 4 November) lalu indeks saham tercatat terkoreksi sebesar 0,15 persen dibanding pekan sebelumnya.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, selama sepekan lalu IHSG bergerak variatif, yakni menguat 3 kali dan melemah 2 kali. Musim rilis kinerja emiten untuk periode kuartal III-2022 masih menjadi sentimen utama IHSG.
Mengawali pekan kedua November, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan, pasar akan mencermati sejumlah data perekonomian nasional teranyar. Salah satunya ialah data realisasi produk domestik bruto (PDB) kuartal III-2022 yang akan diumumkan Senin (7/11/2022) siang hari ini.
"Serta data cadangan devisa," kata dia, dalam risetnya, dikutip Senin.
Baca juga: IHSG Sepekan Terkoreksi 0,15 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Turun Jadi Rp 9.342 Triliun
Lebih lanjut Ia memproyeksi, pada sesi perdagangan hari ini IHSG menguat. Indeks saham acuan BEI diprediksi bergerak pada rentang support-resistance 6.997-7.069 dan secara lebih luas 6.949-7.093.
Secara teknikal, Ia bilang, candlestick membentuk hanging man setelah rebound di sekitar support MA20. Ini mengindikasikan potensi penguatan dalam jangka pendek.
"Pergerakan juga akan didorong musim rilis kinerja," ujarnya.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya justru mengatakan, IHSG berpotensi melemah hari ini. Indeks saham diproyeksi bergerak pada rentang 6.954-7.172.
Ia bilang, mengawali pekan kedua di bulan kesebelas tahun 2022, pola gerak IHSG masih belum terlihat adanya kemauan beli yang kuat. Sedangkan potensi tekanan masih terlihat cukup besar.
"IHSG masih ditopang oleh capital inflow yang masih terus terlihat berlanjut ke dalam pasar modal Indonesia, hari ini IHSG berpotensi melemah," ucapnya.
Baca juga: Apa Kabar MIND ID Setelah 2 Tahun Kuasai Saham Freeport?
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.