Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,72 Persen, Ini 5 Sektor Penopangnya

Kompas.com - 07/11/2022, 14:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,72 persen di kuartal III-2022 ditopang dari kontribusi 5 sektor utama, yaitu industri, pertambangan, pertanian, perdagangan, dan konstruksi.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, di kuartal III-2022 ini sektor industri berkontribusi sebesar 17,88 persen terhadap perekonomian Indonesia. Realisasi ini menjadi yang terbesar dibandingkan sektor lainnya.

Kemudian kontribusi terbesar selanjutnya berasal dari sektor pertambangan 13,47 persen, pertanian 12,91 persen, dan perdagangan 12,74 persen, dan konstruksi 9,45 persen.

"Ini adalah lima sektor penumpang utama di ekonomi Indonesia, share-nya yang paling besar di sana," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen, Indonesia Aman dari Resesi?

Sementara itu, jika dilihat dari pertumbuhan, kelima sektor usaha tersebut justru tumbuh tidak terlalu signifikan seperti yang terjadi di sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 25,81 persen secara tahunan dan sektor akomodasi dan makan minum yang tumbuh 17,83 persen.

"Didorong akibat adanya peningkatan mobilitas dari masyarakat," kata dia.

Sedangkan sektor industri hanya tumbuh 4,58 persen secara tahunan, pertambangan 3,22 persen, pertanian 1,65 persen, perdagangan 5,35 persen, dan konstruksi 0,63 persen.

"Jadi kalau saya jumlahkan kontribusi dari industri, pertambangan, pertanian, perdagangan, dan konstruksi itu sharenya pada PDB di Kuartal III 2022 sudah mencapai 66,45 persen dan semuanya mengalami pertumbuhan secara tahunan," jelasnya.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Moncer, IHSG Bangkit


Pada periode ini, dia bilang, seluruh sektor usaha mengalami pertumbuhan kecuali sektor jasa kesehatan. Di kuartal III-2022 sektor jasa kesehatan mengalami kontraksi sebesar 1,74 persen.

Dia menjelaskan, lesunya kinerja sektor jasa kesehatan di periode ini disebabkan oleh pencairan dari insentif kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan Kuartai III-2021 dan adanya penurunan insentif tenaga kesehatan.

"Kalau dilihat dari sisi pertumbuhannya ini terlihat bahwa seluruh sektor itu mengalami pertumbuhan kecuali di jasa kesehatan," ucapnya.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Makin Kuat, Tumbuh 5,72 Persen di Kuartal III-2022

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+