Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Ekonomi Indonesia 2022: Kokoh di Tengah Krisis Global

Kompas.com - 12/12/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 130 miliar dollar AS pada tahun 2025, terutama didorong oleh e- perdagangan.

Diproyeksikan sektor ini akan menjadi pasar digital senilai 130 miliar dollar AS pada tahun 2025, terutama didorong oleh e-commerce, mirip dengan tetangganya di Asean.

Jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat pesat selama pandemi, dari 150 juta pengguna pada 2019 menjadi 203 juta pada 2021, dan diproyeksikan mencapai 210 juta pada 2022 ini.

Ini mencerminkan tingkat penetrasi internet yang cukup tinggi sebesar 73,7 persen untuk total populasi.

Sejalan dengan pertumbuhan yang pesat tersebut, pemerintah berambisi untuk mempromosikan Indonesia sebagai digital hub di Asia Tenggara.

Untuk itu, pihaknya berencana meningkatkan investasi dalam infrastruktur digital, misalnya membangun pusat data dan talenta digital.

Pemerintah juga menargetkan semakin banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang masuk ke pasar digital, mencapai 30 juta UMKM pada 2030.

Tentu saja bagi investor global dan pengalokasi modal institusional, sekaranglah waktunya untuk bertaruh besar pada ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang.

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Pertama, populasi usia muda substansial yang paham digital telah menjadi signifikan.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan bahwa jumlah pengguna internet sebanyak 112,6 juta jiwa. Sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan usia 17-23 tahun.

Ini menunjukkan bahwa penduduk usia produktif di Indonesia mayoritas merupakan pengguna internet.

Kedua, penetrasi seluler yang relatif tinggi memfasilitasi seringnya penggunaan situs e-commerce dan media sosial untuk membeli dan menjual produk dan layanan, terutama oleh sektor UMKM yang bergerak di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Ketiga, semakin populernya pembayaran digital juga berkorelasi dengan peningkatan konsumsi online.

Terakhir, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mendukung untuk mendorong ekonomi digital, disertai dengan perbaikan infrastruktur digital.

Jelas, selama tahun 2022 ini, Indonesia tidak hanya mampu mengatasi pandemi Covid-19, memitigasi risiko peningkatan inflasi dan gejolak krisis pangan dan energi global, tetapi berkembang di berbagai bidang, didukung oleh peningkatan upaya digitalisasi.

Kita percaya bahwa semua ini akan berpengaruh positif bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com