Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Energi Bakal Makin Bengkak pada 2023

Kompas.com - 30/01/2023, 13:44 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan realisasi subsidi energi pada 2022 mencapai Rp 157,6 triliun atau lebih rendah dari target sebesar Rp 211,1 triliun.

"Terkait dengan subsidi di tahun 2022 kita lihat realisasinya lebih rendah daripada targetnya. Ini karena pada tahun 2022 asumsi crude kita yang tinggi dan menjelang kuartal III-2022 itu terjadi penurunan angka komoditi,” kata Arifin dalam konferensi pers capaian sektor ESDM di tahun 2022 dan program kerja tahun 2023 di Jakarta, Senin (30/1/12023).

Arifin mengatakan realisasi subsidi energi tahun 2022 sebesar Rp 157,6 triliun, yang terdiri dari subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp 97,8 triliun, dan subsidi listrik sebesar Rp 59,8 triliun.

Baca juga: Pertamina Soroti Besarnya Anggaran Subsidi Energi

Dia bilang, untuk menjaga daya beli masyarakat dan daya saing industri dalam pemulihan ekonomi, subsidi energi akan dipertahankan.

Adapun realisasi subsisi energi di sektor BBM dan elpiji pada tahun 2022 mencapai Rp 97,8 triliun, naik dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 72,9 triliun. Sementara itu, realisasi subsidi energi pada sektor listrik Rp 59,8 triliun, lebih besar dibanding tahun 2021 senilai Rp 49,8 triliun.

Arifin mengatakan faktor yang menyebabkan realisasi energi di tahun 2022 lebih rendah dari target antara lain harga komoditas internasional hingga nilai tukar dollar AS terhadap rupiah. Apalagi Indonesia hingga saat ini masih impor crude, BBM dan elpiji.

Baca juga: Sri Mulyani Sudah Lunasi Utang Kompensasi dan Subsidi Energi ke Pertamina-PLN


Subsidi energi 2023

Pada tahun 2023, Kementerian ESDM menargetkan subsidi energi sebesar Rp 209,9 triliun atau lebih tinggi dari realisasi tahun 2022. Adapun rinciannya mencakup subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp 139,4 triliun dan listri Rp 70,5 triliun.

“Di tahun 2023 ini kita memperkirakan kemungkinan jumlah subsidi yang akan cukup besar. Karena masih ada konflik Rusia dan Ukraina yang belum habis, dan ini menyebabkan penurunan di sisi supply karena terhambatnya supply yang sebagian besar dari Rusia,” lanjut dia.

Selain itu, China dan sebagian besar negara lainnya yang mulai membuka kembali mobilitasnya pasca Covid-19 diyakini akan mendorong permintan bahan bakar yang lebih tinggi, dengan pasokan yang cukup ketat.

Baca juga: Sektor ESDM Sumbang Rp 351 Triliun untuk Negara Sepanjang 2022

Walau demikian, Kementerian ESDM terus mendorong optimalisasi lifting minyak dan gas bumi untuk mencapai target produksi minyak bumi 1 juta bopd dan gas bumi 12 bscfd tahun 2030. Untuk mencapai target itu, Kementerian ESDM memberikan kemudahan dan insentif untuk mendorong pencapaian tersebut.

Adapun strategi yang dilakukan mencakup mengoptimalisasi produksi lapangan eksisting, transformasi resources to production, serta mempercepat chemical EOR.

Sepanjang tahun 2022, realisasi lifting minyak bumi sebesar 612 mbopd atau lebih rendah dari tahun 2021 sebesar 660 mbopd. Sementara itu, realisasi lifting gas bumi di tahun 2022 sebesar 955 mboepd, lebih rendah dari tahun 2021 sebesar 983 mboepd.

Di tahun 2023, Kementerian ESDM menargetkan listing minyak bumi sebesar 660 mbopd, dan gas bumi sebesar 1.000 mboepd.

Baca juga: Kementerian ESDM Sosialisasikan Aturan Perdagangan Karbon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com