KOMPAS.com - Perusahaan teknologi asal Belanda, Philips berencana akan memangkas 6.000 karyawannya untuk memulihkan profitabilitasnya. Hal ini dilakukan lantaran bisnis medisnya bagian penjualan alat pernafasan atau ventilator merosot 70 persen dari nilai pasarnya.
Dikutip dari The Economic Times, tahun ini, Philips akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) separuh karyawannya. Kemudian, separuhnya lagi dilakukan pada tahun 2025.
Pada Oktober tahun lalu, Philips juga mengurangi jumlah karyawannya sebanyak 5 persen atau 4.000 orang. PHK tersebut juga dilakukan dengan alasan yang sama terkait bisnis medis perusahaan yang melesu.
Baca juga: Badai PHK Perusahaan Teknologi Berlanjut, Ketua Asosiasi E-Commerce Buka Suara
"Philips tidak memanfaatkan potensi penuh dari posisi pasar yang kuat karena menghadapi sejumlah tantangan operasional yang signifikan," kata New Chief Executive Officer, Roy Jakobs, Selasa (31/1/2023).
"Organisasi yang disederhanakan juga harus meningkatkan keselamatan dan kualitas pasien serta keandalan rantai pasokan," tambahnya.
Baca juga: 10 Perusahaan Teknologi Ini Lakukan PHK pada Januari 2023, Ada Google hingga Microsoft
Menurut dia, berkurangnya tenaga kerja akan menghasilkan margin laba EBITA yang disesuaikan pada tahun 2025. Philips yang berbasis di Amsterdam ini juga melaporkan pendapatan kuartal keempat 2022, yang disesuaikan sebelum EBITA sebesar 651 juta euro (707,18 juta dollar AS).
Philips mengklaim, kinerja tersebut hampir stabil dari 647 juta euro periode tahun sebelumnya. Analis dalam jajak pendapat yang disusun perusahaan rata-rata memperkirakan laba inti Philips akan turun menjadi 428 juta euro.
Sebelumnya, pengumuman PHK telah dilakukan oleh berbagai perusahaan ternama seperti Google, Microsoft, Meta, Spotify, Twitter, terbaru adalah OLX.
Baca juga: Perusahaan Perangkat Lunak SAP Bakal PHK Massal 3.000 Karyawannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.