Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimisme dan Strategi Pemerintah Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi 2023

Kompas.com - 08/02/2023, 11:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Airlangga menuturkan, strategi utama untuk mendukung daya beli masyarakat pada 2023 melalui optimalisasi program-program perlindungan sosial. Seperti melalui Program Keluarga Harapan (PKH), program Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), hingga Kartu Prakerja.

"Kemudian memperkuat pasar domestik dengan mendorong penggunaan produk dalam negeri, mendorong penguatan UMKM, dan meningkatkan serta memperkuat rantai pasok dari perusahaan nasional," paparnya.

Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,31 Persen, Sri Mulyani: Jadi Titik Terang di Tengah Guncangan Global

Tak hanya itu, pemerintah juga akan mendorong penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), hingga perluasan kredit usaha rakyat (KUR). Lalu mendorong diversifikasi pasar ekspor, baik pasar tradisional maupun non tradisional dengan mengakselerasi kerja sama perdagangan dengan berbagai negara, termasuk Eropa.

Transformasi ekonomi 2023 juga akan didorong dengan investasi, produktivitas sumber daya manusia, penyerapan tenaga kerja yang tinggi, terutama seiring dengan implementasi Perppu Ciptakerja dan regulasi turunannya. Selain itu didukung pendalaman sektor keuangan melalui penerapan UU PPSK yang akan mendorong kebijakan terkait devisa hasil ekspor.

Hilirisasi sumber daya mineral dan pengembangan industri kendaraan listrik juga akan digenjot. Serta terus berlanjutnya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) akan turut mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Menurutnya, dengan berbagai strategi tersebut, pemerintah akan terus menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2023 bisa tumbuh sebesar 5,3 persen.

"Pemerintah mempersiapkan target pertumbuhan di tahun 2023 sebesar 5,3 persen, dan ini didukung oleh berbagai lembaga yang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai di angka 5 persen," pungkas Airlangga.

Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,31 Persen Sepanjang 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com