Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Investor Pasar Modal, BEI Kembangkan Papan Pemantauan Khusus

Kompas.com - 16/02/2023, 18:21 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai upaya untuk melindungi investor, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengembangkan papan pemantauan khusus. Selain untuk perlindungan investor, latar belakang pengembangan papan pemantauan khusus ini adalah nantinya akan memberi segmentasi papan pencatatan atas saham, dan menyesuaikan mekanisme perdagangan atas saham dalam kondisi tertentu.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, bursa sudah menerapkan implementasi papan pemantauan khusus sejak 2022, namun pengembangannya mulai dilakukan di tahun ini. Pengembangan papan pemantauan khusus ini juga merupakan satu dari tiga fokus BEI di tahun 2023.

“Implementasi dari special board di BEI, untuk dengan 2 stages, pertama papan pemantauan khusus hybrid, dan papan pemantauan khusus full call auction. Pada intinya melalui papan pemantauan khusus ini, kita mencoba lebih solid dalam memberi informasi kepada publik, termasuk men-trade activity-nya,” kata Nyoman secara virtual, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Apa Itu IPO Saham: Arti, Mekanisme, dan Tips Membelinya

Selain pengembangan papan pemantauan khusus, upaya perlindungan investor juga dilakukan dengan menyematkan notasi khusus. Nyoman bilang, kedua hal ini berbeda, di mana untuk notasi khusus disematkan kode pada saham yang diperdagangkan. Sementara papan pamantauan khusus, dilakukan dengan kondisi tertentu dan scam perdagangannya juga berbeda.

Sebagai bagian dari pelaksanaan investor protection, selain notasi khusus, bursa juga melakukan intermediate action atau tindakan yang dilakukan pada periode perdagangan terjadi dan tidak perlu menunggu perdagangan selesai.

“Saat di antara perdaganan itu terjadi kita masuk kesana untuk memastikan, perdagangan teratur, wajar, dan efisien. Hal–hal tersebut disediakan untuk pengambilan keputusan investasi,” kata dia.

Baca juga: Adaro Lakukan Buyback Saham Senilai Rp 4 Triliun, Ini Tujuannya


Selain pengembangan papan pemantauan khusus, Nyoman mengatakan di tahun 2023, terdapat dua fokus bursa lainnya, di antaranya fokus pada regional sinergi untuk memperkuat relationship pada stock exchange. Kemudian, mendevelop pasar dengan pendalaman market melalui penambahan variasi produk hingga menambah jumlah perusahaan tercatat.

“Hari ini ada 843 perusahaan tercatat, dan dari Januari 2023 sudah ada 18 perusahaan (baru) tercatat, sementara di pipeline masih ada 32 perusahaan. Kita optimis hingga akhir tahun 2023, ada 70 perusahaan tercatat di BEI,” lanjut Nyoman.

Nyoman mengungkapkan, memproteksi stakeholder merupakan sebuah keharusan. Saat ini terdapat 10,3 juta investor pasar modal, dengan berbagai instrumen. Di tahun ini, Nyoman yakin akan meningkat 35 persen, dari 10,3 juta menjadi 13,9 juta investor.

Baca juga: 10 Saham Paling Banyak Diborong Asing Kemarin

“Maka dari itu, investor protection adalah poin utama yang kita gagas. Ada beberapa yang kita lakukan untuk program investor protection ini, mulai dari special notation atau notasi khusus, yang mana saat ini sudah ada 15 notasi khusus yang disematkan setelah 4 kode saham,” jelasnya.

Kepala Unit Manajemen Proyek 2 Bursa Efek Indonesia, Firza Rizqi Putra mengatakan, melalui pengembangan papan pemantauan khusus, maka investor akan mendapatkan data yang lebih transparan, dan juga mendapatkan informasi yang lebih banyak dalam mengambil keputusan investasi.

“Implementasi papan pamantauan khusus ini, kita ingin meningkatkan perlindungan investor dan transparansi atas perdagangan saham di BEI. Dalam papan ini, akan dibedakan segmentasi dalam bentuk papan pencatatannya,” ujar Firza.

Baca juga: Untung Rugi Beli Saham IPO

Dia mengatakan, segmentasi tersebut berdasarkan saham-saham yang masuk dalam kriteria yang diatur pada papan pemantauan khusus. Selain itu, mekanisme perdagangannya juga akan disesuaikan.

Adapun beberapa tujuan pengembangan papan pemantauan khusus mencakup, upaya memberikan alternatif segmentasi papan pencatatan yang lebih sesuai dengan strategi investasi investor. Kemudian, meningkatkan transaksi dan likuiditas perdagangan khususnya saham dengan frekuensi perdagangan rendah dan di harga Rp 50.

Impelentasi ini juga dilakukan untuk meningkatkan proteksi terhadap investor dengan menempatkan saham-saham yang terkena kriteria tertentu di Papan Pencatatan terpisah, sehingga investor memiliki informasi yang cukup sebelum berinvestasi.

Baca juga: Melihat Prospek Saham Perbankan The Big Four Setelah Rilis Kinerja Keuangan Positif

“Ini juga merupakan upaya dalam menerapkan best practice dan common standard yang ada di Bursa lain. Serta, memberikan kesempatan kepada investor untuk melakukan transaksi sebelum saham dikenakan suspensi,” tambah Firza.

Tak hanya itu, implementasi papan pemantauan khusus juga berguna untuk meminimalisir potensi manipulasi harga dan proses price discovery yang lebih sesuai untuk saham dengan likuiditas rendah dengan perdagangan secara Periodic Call Auction.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Jenisnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com