Bahkan beberapa ulama menganggap pembayaran zakat fitrah dilakukan setelah 1 Syawal termasuk kategori haram.
Zakat fitrah harus dibayar dalam bentuk makanan pokok. Lantaran di Indonesia makanan pokoknya adalah beras, maka yang dibayarkan zakatnya adalah berupa beras.
Besaran zakat fitrah adalah sebesar 1 sha' makanan pokok di negara masing-masing. Artinya, zakat fitrah bisa dibayarkan dalam bentuk beras, gandum, sorgum, kurma, dan makanan pokok lainnya.
Ukuran 1 sha' sendiri setara dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter beras. Beberapa ulama lain menyebut kalau 1 sha' setara dengan 2,7 kilogram.
Menurut Baznas, para ulama juga telah membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang yang setara dengan 1 sha’ gandum, kurma atau beras. Besaran zakat fitrah yang ditunaikan dalam bentuk uang, menyesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi.
Apabila merujuk pada SK Ketua BAZNAS Nomor 07 Tahun 2023 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Ibukota DKI Jakarta Raya dan Sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai zakat fitrah setara dengan uang sebesar Rp 45.000/jiwa.
Sementara untuk besaran zakat fitrah daerah lain, maka disesuaikan dengan harga beras di masing-masing daerah bersangkutan.
Misalnya apabila di Papua harga beras adalah Rp 20.000 per kg, maka besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan adalah Rp 50.000, karena 1 sha' dianggap setara dengan 2,5 kilogram.
Ada beberapa golongan yang berhak menerima zakat fitrah. Berikut gologan di antaranya:
Untuk yang berhak menerima zakat fitrah adalah fakir miskin, maka diutamakan adalah orang miskin yang tinggal di daerah setempat atau dekat dengan tempat tinggal pembayar zakat.
Dalam beberapa kasus, apabila tidak ditemukan orang miskin di daerah terdekat, maka penyaluran zakat fitrah bisa didistribusikan ke daerah lain.
Baca juga: Tujuan Mengeluarkan Zakat Fitrah, Simak Penjelasan Lengkapnya
Baik zakat fitrah maupun zakat mal adalah rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi umat Islam yang memenuhi syarat.
Zakat mal adalah kewajiban mengeluarkan zakat bagi seseorang yang memiliki harta dan sudah sampai pada jumlah tertentu atau nisab.
Zakat mal merupakan zakat yang harus dibayar seorang Muslim ketika hartanya telah mencapai nishab setara dengan 85 gram emas dalam jangka waktu selama 1 tahun atau 12 bulan.
Dengan asumsi harga emas setiap 1 gram adalah Rp 1.000.000, maka seorang wajib membayar zakat apabila memiliki harta Rp 85.000.000.
Harta-harta yang masuk nisab misalnya seperti logam mulia, uang tunai, peternakan, pertanian, usaha perdagangan, dan sebagainya.
Sementara zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim ketika bulan Ramadan dan dibayarkan sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Ini tentu berbeda dengan zakat mal yang pembayarannya tidak mengenal waktu.
Ketentuan jumlah zakat fitrah yang harus dipenuhi, yaitu 2,5 kilogram beras untuk setiap satu jiwa. Tujuan dari zakat fitrah untuk mensucikan diri.
Baca juga: Siapa Saja yang Wajib Membayar Zakat Fitrah? Ini Kriterianya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.