Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Asuransi Kaget Dengar Modal Minimum Dirancang Jadi Rp 1 Triliun

Kompas.com - 31/05/2023, 08:17 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) tengah mengukur apakah adanya rencana terkait peningkatan modal pada perusahaan asuransi memungkinkan untuk dilaksanakan.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan, peningkatan modal tidak menjadi satu-satunya faktor yang menjamin asuransi itu kuat dan sehat. Penambahan modal juga tidak menjadi jaminan perusahaan asuransi akan tumbuh signifikan.

"Karena asuransi ini tidak berdiri sendiri, kami merupakan satu ekosistem. Kami ada perusahaan reasuransi sebagai pendukung," kata dia dalam konferensi pers data industri asuransi umum Triwulan I-2023, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Modal Minimum Bakal Naik, Pengawasan Perusahaan Asuransi Harus Lebih Baik

Ia mengaku kaget dengan adanya rencana peningkatan ekuitas tersebut. Hal ini mengingat rencana peningkatan modal di asuransi umum tersebut meminta perusahaan memiliki ekuitas sebesar Rp 500 miliar pada 2026 dan meningkat menjadi Rp 1 triliun pada 2028.

"Pertama, intensinya apa sampai sebanyak itu (peningkatannya)? Kenapa sampai muncul angka yang dimaksud dan relaksasi waktunya kok sangat mepet. Jadi pembicaraan kami dan teman (industri) intens untuk menjawab dan memberikan masukan," imbuh dia.

Ia menambahkan, sebagian industri asuransi umum pada dasarnya tidak menolak adanya wacana regulasi peningkatan modal ini. Namun demikian, perlu adanya tinjauan ulang mengenai jumlah penambahan modal dan waktu implementasinya.

Baca juga: Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan, Pilih Mana?


Pasalnya, Budi mengurai, tidak semua bagian industri asuransi umum sedang dalam kondisi sehat. Dengan begitu, prioritas utama asosiasi saat ini adalah mengambalikan hasil underwriting untuk menutup biaya operasional dan beban lainya.

Adapun, dalam laporan beberapa tahun ke balakang, laba yang diperoleh industri asuransi umum lebih didominasi hasil investasi.

Selain itu, Budi juga meminta relaksasi ketika aturan ini akan diimplementasikan. Ini mengingat industri juga masih perlu melaksanakan ketentuan penyesuaian dari PSAK 74 atau IFRS 17.

Baca juga: Asuransi Manulife Catat Pendapatan Premi Rp 10 Triliun Sepanjang 2022

AAUI sendiri mencatat pada 2022, ada 9 perusahan asuransi yang memiliki ekuitas di bawah Rp 150 miliar. Sementara pada rentang ekuitas Rp 150-500 miliar terdapat 29 perusahaan.

Sedangkan, rentang ekuitas Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun diisi oleh 11 perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi umum dengan modal di atas Rp 1 triliun ada 17 perusahaan.

Data tersebut merupakan data terpublikasi dari 63 asuransi umum dari 72 perusahaan asuransi umum yang ada.

Baca juga: Dorong Inklusi Keuangan, BRI Insurance Lakukan Edukasi Asuransi Syariah di ITS Surabaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com