Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Ancam Copot Pj Kepala Daerah jika Tak Bisa Kendalikan Inflasi

Kompas.com - 26/06/2023, 14:05 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan siap untuk mencopot Penjabat (Pj) Kepala daerah jika tak bisa mengendalikan inflasi di wilayahnya.

Tito mengatakan, Pj Kepala Daerah yang tak bisa mengendalikan inflasi selama tiga bulan berturut-turut di wilayahnya akan diganti.

"Pj kepala daerah ada 105 sekarang, kalau 3 bulan berturut-turut (inflasi di daerahnya) di atas nasional, saya ganti, saya akan lapor ke Presiden Jokowi," kata Tito usai Launching Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Laju Inflasi Inti Kian Melambat

Tito mengatakan Pj Kepala Daerah akan bertambah 170 orang terdiri dari bupati dan walikota.

Ia menjelaskan, berdasarkan aturannya, gubernur akan mengusulkan nama kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Namun, kata Tito, jika gubernur tak bisa mengendalikan inflasi, nama tersebut tak akan dipertimbangkan Kemendagri.

"Ada beberapa yang saya tolak, lihat saja yang beberapa yang (inflasinya) tinggi di atas nasional, surat gubernurnya saya ambil dan saya simpan aja," ujarnya.

Baca juga: Laju Penurunan Inflasi Lebih Cepat dari Perkiraan

Namun Tito enggan mengungkapkan secara detail Pj Kepala Daerah yang tak bisa mengendalikan inflasi.

"Ada yang di Maluku Utara dari Sumatera ada, pokoknya datanya kita punya. Gampang kok kalau ngikutin inflasi di daerah-daerah per provinsi, provinsi yang angka inflasinya di atas 4 persen enggak saya anggap aja," ucap dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi secara bulanan atau month to month (mtm) sebesar 0,09 persen pada Mei 2023. Inflasi Mei lebih rendah dibandingkan April 2023 yang sebesar 0,33 persen.

Baca juga: Mengenal Beda Dampak Inflasi dan Resesi Ekonomi

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 4 persen.

Adapun, inflasi yang terjadi secara tahun kalender atau periode Mei 2023 terhadap Desember 2023 sebesar 1,10 persen.

"Tingkat inflasi bulanan Mei 2023 ini lebih randah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu," kata dia dalam konferensi pers, Senin (5/6/2023).

Ia menerangkan, penyumbang inflasi bulanan terbesar pada Mei 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,48 persen dengan andil 0,13 persen.

Baca juga: BPS Catat Inflasi 0,09 Persen pada Mei 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com