Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen BUMN Buka-bukaan Amburadulnya Koordinasi Para Kontraktor LRT

Kompas.com - Diperbarui 03/08/2023, 06:36 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

Dampaknya, LRT yang menuju ke Kuningan atau sebaliknya dari arah Jalan Gatot Subroto, harus melaju sangat pelan. Apabila kecepatan LRT tidak melambat sebelum longspan, maka berpotensi meningkatkan kecelakaan.

Baca juga: Uji Coba LRT Jabodebek Diundur, Erick Thohir Bantah Ada Masalah Sistem

"Karena dulu Adhi sudah bangun jembatannya, tapi dia enggak ngetes sudut kemiringan keretanya," ungkap Tiko.

"Jadi sekarang kalau belok harus pelan sekali, karena harusnya itu lebih lebar tikungannya. Kalau tikungannya lebih lebar, dia bisa belok sambil speed up," kata Tiko lagi.

Dampak dari kesalahan teknis saat proses konstruksi ini tentu bisa merembet pada beberapa aspek. Misalnya saja pengaturan jadwal kereta LRT nantinya saat dioperasikan karena harus menyesuaikan dengan kecepatan trainset.

Ibarat nasi sudah jadi bubur, kecepatan kereta LRT yang harus melambat jadi konsekuensi yang harus diterima. Padahal hal ini seharusnya tidak perlu terjadi apabila sebelumnya sudah diperhitungkan.

Baca juga: Buka-Bukaan Wamen BUMN, 31 Kereta LRT Jabodebek Ternyata Beda Spesifikasi

"Tapi karena tikungannya sekarang sudah terlanjur dibikin sempit, mau enggak mau keretanya harus jalan hanya 20 km per jam, pelan banget," papar Tiko.

Penjelasan Inka

Senior Manager Humas dan Perwakilan PT Inka Agung Dwi Cahyono menegaskan, pihaknya telah membuat kereta LRT Jabodebek sesuai dengan spesifikasi teknis dari operator LRT Jabodebek yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

"INKA selaku produsen LRT Jabodebek adalah produk yang kami serahkan ke PT KAI telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang diterbitkan oleh PT KAI," ujar Agung saat dikonfirmasi Kompas.com.

Namun dia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai spesifikasi sistem LRT Jabodebek yang dikomplain oleh Siemens.

Baca juga: Mundur Lagi, Uji Coba LRT Jabodebek untuk Umum Jadi Awal Agustus 2023

Sebelumnya, LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi penuh pada 18 Agustus 2023. Namun hingga kini LRT Jabodebek masih belum melanjutkan uji coba operasional terbatas sejak dihentikan sementara oleh Kementerian Perhubungan sejak 17 Juli kemarin.

Penghentian uji coba operasional terbatas ini dilakukan lantaran operator perlu melakukan pembaruan sistem Automatic Train Supervisory (ATS).

Pasalnya, masih ada ketidaksesuaian antara kereta dengan stasiun pada masa trial run ini seperti pintu kereta dan pintu di stasiun yang belum presisi sehingga uji coba operasional terbatas masih perlu ditunda pelaksanaannya.

"Hingga hari ini Selasa 25 Juli 2023, penundaan pelaksanaan uji coba operasional terbatas dengan undangan ini masih berlanjut," ujar Manager Publik Relation Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, Kuswardojo menjamin semua masyarakat yang sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti uji coba operasional terbatas akan tetap dapat mengikuti kegiatan tersebut.

Baca juga: Sistem ATS Belum Sinkron, Uji Coba LRT Jabodebek Masih Ditunda

(Penulis: Yohanna Artha Uly, Isna Rifka | Editor: Akhdi Martin Pertama, Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com