Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef: Banyak Anak Muda Gunakan Pinjol Demi Beli "Photocard" Idol K-Pop

Kompas.com - 11/09/2023, 21:20 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Center of Digital Economy and SMEs INDEF Nailul Huda menyoroti gaya hidup konsumtif anak muda yang membeli photocard idol K-Pop menggunakan paylater atau pinjaman online (pinjol).

Nailul mengatakan, penggunaan paylater atau pinjol demi memiliki hal tersebut cukup berbahaya mengingat anak-anak muda belum berpenghasilan.

"Salah satu yang cukup berbahaya itu adalah dengan paylater ini atau pinjol itu untuk membeli foto album idola K-Pop (photocard) itu banyak sekali dan terjadi dan memang kita sah-sah saja mereka menggunakan paylater untuk membeli apa pun itu," kata Nailul dalam diskusi publik "Bahaya Pinjakan Online bagi Penduduk Usia Muda" secara virtual, Senin (11/9/2023).

"Tapi anak-anak muda ini kan banyak yang belum berpenghasilan," sambungnya.

Baca juga: 78 Persen Pengguna Pinjol Bergaji Rp 1 Juta-Rp 5 Juta Per Bulan

Nailul mengatakan, banyak anak-anak muda tidak melibatkan peran orangtua saat menggunakan paylater.

Karenanya, ia mengusulkan agar ada pengetatan administrasi untuk mengajukan pinjol atau paylater berdasarkan kategori usia.

"Kita berharap sebenarnya untuk usia di bawah 19 tahun atau di bawah 23 tahun yang belum memiliki penghasilan saat mengajukan pinjol ada persetujuan dari orang tua. Ini sangat miris sekali. Apalagi cuma beli fotonya Blackpink pakai pinjol Rp 8 juta, itu kan sangat mahal sekali," ucap dia.

Baca juga: Hanya Sekitar 30 Persen Nasabah Pinjol Bayar Tagihan Tepat Waktu

Lebih lanjut, Nailul mengatakan, pinjaman rata-rata peminjam di bawah usia 19 tahun sebesar Rp 2,3 juta. Sementara itu, pinjaman untuk peminjam dengan rentang usia 20 sampai 34 tahun sebesar Rp 2,5 juta.

Di sisi lain, kata dia, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan rata-rata pemuda di Indonesia dengan rentang umur 18 sampai 34 tahun hanya Rp 2 juta per bulan.

"Artinya memang pendapatan rata-rata pemuda kita bisa jadi lebih rendah dibandingkan dengan mereka hutang di pinjaman online yang mencapai Rp 2,3 juta sampai 2,5 juta," ucap dia.

Baca juga: Indef: Hampir 7.000 Pinjol dan Investasi Ilegal Ditindak Sepanjang 2018-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com