Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Penipuan Pinpri: Setor Uang, Lalu Akun Diblokir

Kompas.com - 18/09/2023, 15:03 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktik pinjaman pribadi atau pinpri belakangan jadi perhatian banyak pihak. Hal ini tidak terlepas dari bahaya praktik ilegal tersebut.

Salah satu risiko dari praktik yang bersliweran di media sosial itu ialah penipuan. Praktik ini sudah memakan sejumlah korban yang menggunakan platform media sosial, X.

Aksi penipuan berkaitan pinpri dilakukan oleh pelaku dengan cara meminta korban mengirimkan sejumlah uang terlebih dahulu sebagai persyaratan pencairan dana pinjaman.

Baca juga: Pinjaman Pribadi Mencekik, OJK Anjurkan Pilih Produk Keuangan Legal

Untuk menjerat korban, pelaku kerap mengiming-imingi sejumlah janji manis, seperti bunga pinjaman rendah atau tenor jangka panjang.

Seorang pelajar bernama Foxie (bukan nama asli) menjadi salah satu korban dari modus penipuan tersebut. Kepada Kompas.com Foxie mengatakan, dirinya terkena penipuan dari sebuah tawaran pinpri di platform X.

Pelajar berusia 20 tahun itu menceritakan, dirinya mencoba mencari pinjaman sebesar Rp 3 juta untuk kebutuhan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT).

Baca juga: Apa Perbedaan Pinjaman Pribadi dengan Rentenir?

Dikarenakan belum mendapatkan limit besar dari platform pinjaman online (pinjol) resmi, ia memutuskan untuk mencoba mencari alternatif lain, dan pilihan jatuh kepada pinpri.

"Aku tau pinpri ini dari Twitter karena nge-search pinjaman gitu jadi keluar deh hashtag pinpri ini," kata dia kepada Kompas.com, dikutip Senin (18/9/2023).

Ia pun akhirnya menemukan akun yang menawarkan jasa pinpri dengan tawaran pinjaman besar, bunga rendah, dan terdapat biaya administrasi di awal. Dikarenakan keterdesakan, Foxie memutuskan untuk menghubungi dan mencoba meminjam dana dari akun tersebut.

Baca juga: Waspada, Bunga Pinjaman Pribadi Bisa sampai 40 Persen dalam 2 Hari

"Ternyata dia mau kasih pinjaman gede, bunga rendah, dan lain-lain, nah karena kepepet aku iyain deh," ujarnya.

Setelah itu, Foxie diminta untuk mengirimkan sejumlah data pribadi sebagai persyaratan pinjaman, mulai dari KTP, Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), nomor rekening, hingga swafoto pribadi.

Ia mengaku merasa aneh ketika dimintakan data-data pribadi tersebut. Akan tetapi, sekali lagi, keterdesakan membuat Foxie memilih untuk melanjutkan meminjam di pinpri, dan mengirimkan data-data tersebut.

Baca juga: Bahaya Pinjaman Pribadi alias Pinpri, Bunga Mencekik hingga Data Disebar

Untuk mempercepat proses pinjaman, pelaku meminta Foxie mengirimkan uang administrasi sebesar Rp 100.000 ke sebuah akun SeaBank. Namun, Foxie menawar dan pada akhirnya hanya mengirimkan Rp 50.000.

"Setelah kirim fee dan bukti transfernya enggak lama aku di-block deh," kata dia.

Merasa sedih dan tidak terima, Foxie pun menceritakan pengalamannya dan membocorkan akun pelaku melalui unggahan X. Unggahan tersebut kemudian mendapat respons dari pelaku.

Baca juga: OJK Ungkap Bahaya Tersembunyi Dibalik Pinpri

Pelaku meminta Foxie untuk menghapus unggahannya. Pelaku juga mengancam akan menjual data pribadi pelajar tersebut.

"Di sana aku pasrah aja dan enggak ngeladenin dia, aku mau cari ke mana dia karena aku cuma punya nama, nomor rekening SeaBank-nya dia aja," kata Foxie.

Pengalaman serupa dialami oleh warganet bernama Namira. Wanita berumur 25 tahun ini juga mengaku pernah ditipu oleh penawaran pinpri.

Baca juga: Alasan Masyarakat Tetap Akses Pinpri meski Berbahaya

Namira menceritakan, dirinya membutuhkan pinjaman dana sebesar Rp 2 juta dalam waktu dekat. Dikarenakan sudah tidak bisa lagi meminjam di pinjol resmi, ia memutuskan untuk mencari pinjaman alternatif lain.

Ia pun pada akhirnya menemukan akun X yang dinilai dapat dipercaya. Penilaian ini didapat Namira dengan testimoni dan juga centang biru yang dimiliki akun tersebut.

"Karena lagi butuh banget dananya, iseng lah buka Twitter. Tiba-tiba di timeline muncul si pinpri ini. Yaudah iseng tanya-tanya katanya bisa nominal gede tapi harus fee awal kecil," tutur dia kepada Kompas.com.

Baca juga: OJK Minta Masyarakat Berhati-hati terhadap Pinpri

Sama seperti Foxie, Namira juga dimintakan untuk mengirimkan biaya administrasi sebesar Rp 100.000. Karena melihat testimoni dan centang biru yang dimiliki akun pelaku, Namira tanpa berpikir panjang langsung mengirimkan uang Rp 100.000.

"Eh enggak lama di-block," ucap Namira.

Praktik penipuan yang berkaitan dengan pinpri sebenarnya sudah menjadi perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam berbagai kesempatan, OJK meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan pinpri, sebab kegiatan tersebut tidak terdaftar dan diawasi otoritas, atau dengan kata lain ilegal.

Baca juga: Satgas PAKI Tutup 15 Konten Penawaran Pinjaman Pribadi atau Pinpri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com