Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sentral Turki Naikkan Suku Bunga Jadi 30 Persen, Ada Apa?

Kompas.com - 22/09/2023, 15:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bank sentral Turki menaikkan suku bunga acuan menjadi 30 persen, naik 500 basis poin (bps) dari sebelumnya 25 persen. Langkah ini diambil seiring dengan upaya Turki menurunkan angka inflasi yang mencapai dua digit.

Dikutip dari CNBC, Jumat (22/9/2023), keputusan bank sentral ini menyusul serangkaian kenaikan suku bunga. Pasalnya, negara tersebut bertujuan untuk membalikkan inflasi yang meroket dan mata uang lira yang melemah selama beberapa tahun terakhir.

Ini sebagian besar merupakan akibat dari kebijakan moneter longgar yang dilakukan oleh pemerintah Turki.

Baca juga: Bukan Cuma di RI, Aturan Wajib Parkir Devisa juga Diterapkan di Malaysia hingga Turki

Ilustrasi mata uang lira Turki.UNSPLASH/IBRAHIM BORAN Ilustrasi mata uang lira Turki.

Nilai tukar mata uang lira anjlok 30 persen terhadap dollar AS sepanjang tahun ini dan telah melemah 78 persen terhadap dollar AS dalam lima tahun terakhir.

Pada Juni 2023 lalu, Turki menaikkan suku bunga utamanya untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun.

Ini dilakukan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menunjuk para pembuat kebijakan yang berjanji untuk menerapkan ortodoksi ekonomi untuk membalikkan inflasi.

Ortodoksi ekonomi tradisional menyatakan bahwa suku bunga harus dinaikkan untuk meredakan inflasi.

Akan tetapi, Erdogan, yang menyatakan dirinya sebagai “musuh” suku bunga dan menyebut suku bunga sebagai “ibu dari segala kejahatan," justru secara vokal mendukung strategi penurunan suku bunga.

Baca juga: Awali Tahun 40 Ton Kopi Lampung Terbang ke Turki

Turki terus menurunkan suku bunga acuan dari 19 persen pada akhir tahun 2021 menjadi 8,5 persen pada bulan Maret lalu, seiring dengan melonjaknya inflasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com