Di sisi lain, 70 persen jawaban tersebut dinilai bertele-tele. Untuk itu, sentuhan manusia sangat diperlukan dalam proses ini.
ChatGPT dapat digunakan sebagai mitra bertukar pikiran. Dalam hal ini pengguna dapat mengesampingkan kesalah dan pemalsuan yang terjadi, karena penggunaannya hanya sebagai inspirasi.
Baca juga: Alibaba Bakal Fokus ke AI dan Karyawan Muda
Sebagai contoh, ChatGPT dapat digunakan untuk menanyakan bagaimana cara kreatif yang dapat dilakukan untuk memberikan pelajaran di kelas.
"Gabungkan aktivitas atau simulasi langsung yang secara aktif melibatkan siswa. Misalnya, menggunakan latihan bermain peran, permainan interaktif, atau studi kasus dunia nyata yang relevan dengan subjek," jawab chatbot itu.
Tak cuma itu, ChatGPT juga dapat merekomendasikan penggunaan video, animasi, dan alat online interaktif lainnya untuk mendukung pengalaman belajar.
Studi University of Central Florida pada 2020 menemukan 62 persen siswa merasa kecil hati ketika mengajukan pertanyaan di kelas karena khawatir orang lain akan menghakimi. Fenomena yang sama juga terjadi di tempat kerja.
Baca juga: AIA Manfaatkan AI untuk Rekrut Agen Asuransi
Seorang pekerja tak jarang sungkan untuk bertanya dua kali pada rekan kerja untuk pertanyaan yang sama.
"Tetapi saya akan menggunakan alat AI generatif dan berkata, saya masih belum mengerti. Bisakah Anda menjelaskannya kepada saya sebagai seorang mahasiswa? Bisakah Anda menjelaskannya kepada saya sebagai siswa kelas empat? Bisakah Anda menggunakan metafora?" ujar dia.
Namun sekali lagi, Anda perlu memastikan informasi tersebut akurat dan faktual.