Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Udin Suchaini
ASN di Badan Pusat Statistik

Praktisi Statistik Bidang Pembangunan Desa

NTP Meningkat, Petani Untung?

Kompas.com - 03/10/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KENAIKAN Nilai Tukar Petani (NTP) bukan cerminan bahwa petani juga menikmati keuntungan. Pasalnya, meningkatnya biaya produksi juga menjadi beban petani.

Sehingga, perlu penajaman subsidi pupuk untuk memangkas ongkos produksi langsung di tingkat petani.

Capaian NTP

Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2 Oktober 2023 merilis NTP nasional pada September 2023 tercatat sebesar 114,14 atau naik 2,05 persen bila dibandingkan Agustus 2023.

Kenaikan ini melengkapi daftar panjang tren positif NTP nasional sejak 2021. Sayangnya tak semua provinsi menikmati, karena masih ada enam provinsi yang justru mengalami penurunan NTP satu bulan terakhir.

Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 2,27 persen. Empat komoditas yang dominan memengaruhi kenaikan It nasional adalah gabah, kelapa sawit, jagung, dan kakao/coklat biji.

Sementara harga yang dibayarkan petani (Ib) hanya meningkat tipis sebesar 0,21persen yang dipengaruhi oleh komoditas penyumbang peningkatan indeks harga bayar petani, yakni beras, bensin, rokok kretek/filter, serta gula pasir.

Namun, kenaikan NTP tak dinikmati oleh petani seluruh subsektor, karena hanya sebagian petani tanaman pangan dan perkebunan rakyat yang meningkat. Subsektor tanaman pangan mengalami peningkatan sebesar 4,54 persen.

Sayangnya pada petani padi, kenaikan harga gabah berdampak pula pada kenaikan harga beras yang mereka konsumsi sehari-hari.

Hal yang sama terjadi pada tanaman perkebunan rakyat meningkat sebesar 1,62 persen. Sementara, subsektor hortikultura justru mengalami penurunan sebesar 3,34 persen dalam sebulan terakhir.

Pada subsektor tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, pupuk cukup dominan sebagai faktor produksi.

Dinamika harga pupuk tentu turut andil dalam pergerakan nilai NTP. Sejak November 2021, kenaikan harga pupuk sudah jauh lebih tinggi dari kenaikan harga pangan.

Hal ini diperparah dengan proteksi pupuk di berbagai negara pada 2022, dampak perang Rusia-Ukraina.

Tiongkok melakukan pelarangan ekspor pupuk pada 24 September 2021 hingga 31 Agustus 2022. Rusia melarang ekspor pupuk sejak 4 Februari 2022 hingga 31 Agustus 2022.

Sebenarnya ongkos produksi dapat ditekan melalui subsidi. Hingga saat ini, subsidi pupuk masih diberikan pada kuota pupuk yang diusulkan oleh masing-masing wilayah.

Tujuannya dalam rangka produktivitas lahan, di mana petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) mendapatkan jatah subsidi untuk alokasi 2 hektare lahan pertaniannya. Sayangnya subsidi ini tidak berlaku bagi petani di luar Poktan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com