Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelontorkan Rp 200 Miliar, LPS Bakal Bangun Sistem IT untuk Awasi BPR

Kompas.com - 25/10/2023, 16:25 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan meluncurkan sistem teknologi untuk mengawasi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di seluruh Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan sistem teknologi yang dibangun LPS akan membantu BPR memperbaiki sisi manajemennya. Pasalnya dalam beberapa kasus, manajemen tata kelola yang buruk membuat BPR mengalami keruntuhan dan terpaksa tutup.

"Kami akan bangun sistem IT yang dapat dipakai BPR se-Indonesia secara gratis. Sehingga mereka (BPR) bisa lebih bagus menata manajemen perbankannya. Itu nanti ke depanya, supaya BPR tidak gampang jatuh lagi," kata dia di Indramayu, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: Cerita Nasabah BPR KRI yang Dapat Jaminan Simpanan dari LPS

Ia menjelaskan, sistem teknologi yang akan diluncurkan LPS juga akan membantu pengawasan terhadap BPR. Dengan teknologi tesebut, LPS memiliki kemampuan untuk mengawasi BPR setiap waktu.

"Kami bisa pantau real time, dari waktu ke waktu," imbuh dia.

Rencananya, sistem teknologi khusus BPR tersebut akan diluncurkan pada awal 2025. LPS sendiri menggelontorkan sekitar Rp 200 miliar untuk membangun sistem tersebut.

Adapun, setahun ke depan LPS akan mempelajari dan melakukan uji coba atas sistem yang sedang dibangun tersebut.

Baca juga: Pertumbuhan Tabungan Orang Kaya Kian Melambat, Bos LPS Beberkan Alasannya

"Kami perlu persiapan, jangan sampai sistemnya kacau dan gampang dihack. Kalau LPS sistem IT-nya canggih jadi tidak perlu khawatir," ujar dia.

Lebih lanjut, Purbaya menceritakan, sistem ini merupakan sumbangan LPS untuk industri perbankan di Indonesia. Sebagai lembaga yang menarik iuran dari perbankan, sistem IT khusus BPR ini merupakan sumbangan untuk kemajuan industri perbankan.

"Supaya uang LPS juga utuh. Kalau BPR tidak bermasalah kan kami juga tidak keluar duit. Tapi yang penting masyarakat juga tenang," ungkap dia.

Purbaya menjelaskan, pada umumnya masalah yang ada di BPR tidak terkait dengan keadaan ekonomi makro yang sedang berjalan. Namun, keruntuhan BPR kerap kali berasal dari buruknya manajemen dan tata kelola.

Baca juga: Tangani Klaim Tutupnya BPR KRI, LPS: Ini Salah Satu Kasus BPR Terbesar dalam 15 Tahun Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com