Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasikan Sistem Manajemen ASN, Kemenpan-RB Kenalkan SmartASN

Kompas.com - 25/10/2023, 17:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) melakukan soft launching paltform SmartASN pada Rabu (25/10/2023).

Platform yang mengintegrasikan sistem manajemen Aparartur Sipil Negara (ASN) ini diujicobakan pada 79 kementerian dan lembaga (K/L), termasuk Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Menpan-RB Abdullah Azwar Anas mengatakan, birokrasi saat ini masih menghadapi tantangan yang sama yakni egosektoral masing-masing instansi yang begitu kuat.

Baca juga: Menpan-RB Jamin Seleksi CPNS 2023 Fair, Tidak Ada Titipan

Ini dibuktikan dengan setiap K/L memiliki aplikasi digital masing-masing yang tidak terkoneksi secara nasional. Bahkan menurutnya saat ini aplikasi tersebut berjumlah lebih dari 27.000 aplikasi.

Banyaknya aplikasi yang dibuat oleh instansi pemerintahan tentu akan memperlambat pelayanan publik dimana masyarakat harus membuar akun-akun baru untuk bisa menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut.

Oleh karenanya, platform SmartASN ini dibuat untuk mengintegrasikan seluruh aplikasi tersebut dalam satu platform. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang meminta agar dilakukan percepatan integrasi berbagai layanan pemerintahan.

Baca juga: Penghapusan Tenaga Honorer, Menpan-RB: Semua Skema Sedang Disimulasikan

"Nanti ratusan aplikasi bahkan ribuan di lingkungan ASN akan dijadikan satu ke dalam platform ini. Nah hari ini kita sedang soft launching pilot project ke 78 kementerian dan lembaga plus IKN," ujarnya di Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

SmartASN adalah platform yang menjadi wadah kolaborasi berbasis digital bagi seluruh ASN yang memudahkan pengelolaan dan pelayanan kepada ASN, termasuk aktivitas belajar, mencari mentor dan coaching, berkolaborasi, memberikan dan menerima umpan balik, serta pengembangan talenta dan aspirasi karier.

Dia mengungkapkan, saat ini fitur yang tersedia pada platform SmartASN ialah, pembelajaran, media sosial dan talenta. Sementara fitur lainnya akan menyusul kemudian seiring dengan disempurnakannya platform ini.

Baca juga: Menpan-RB Kritik Tukin PNS: Kerjanya Malas atau Rajin Dapatnya Sama

"Itu terus akan tambah terkait dengan kinerja dan seterusnya sehingga dengan demikian kita target kita ke depan birokrasi kita akan simpel, efisien, dan lincah dengan portal ini," ucapnya.

Sebagai informasi, piloting SmartASN ini merupakan bentuk tindak lanjut dan perluasan dari piloting kepada 4 instansi pemerintah pusat yang telah dilakukan pada 2022-2023.

Tujuan dari pelaksanaan piloting ini adalah untuk melihat user experience dalam penggunaan platform untuk membantu ASN dalam pengembangan kapasitas, pengembangan talenta dan suksesi, serta berkolaborasi dalam dan lintas instansi.

Baca juga: Menpan-RB Janji Hindari PHK Massal Tenaga Honorer

Belajar dari Inggris

Menteri PANRB mengungkapkan, dalam pembuatan platform SmartASN ini pihaknya telah belajar dari negara-negara yang telah sukses memangkas ribuan website pemerintahan menjadi satu platform, yaitu Inggris, Estonia, dan Australia.

Masalah egosektoral yang dialami Indonesia saat ini, kata dia, juga pernah dialami oleh negara-negara maju tersebut.

"Apa yang kita peroleh dari tempat-tempat ini ternyata sama apa yang sedang kita hadapi hari ini. Mulanya Inggris juga menghadapi kesulitan yang sama, ada ribuan web service bagi mereka. Kemudian mereka harus segera kompres menjadi 75 web service. Kita hari ini menghadapi tantangan yang sama, egosektoral begitu kuat," ungkapnya.

"Tetapi mereka memuji kepada kita, jika kita bisa mengerjakan ini, maka negara terbesar pertama di dunia yang bisa mengerjakan ini dengan baik," tuturnya.

Baca juga: Menpan-RB Ungkap Kebiasaan Pejabat Daerah Saat Dinas ke Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com