Creative destruction melibatkan pengenalan ide baru, produk, dan teknologi baru yang menggantikan ide, produk, dan teknologi yang sudah ada.
Inovasi adalah kekuatan pendorong kehancuran kreatif. Tanpa inovasi, kehancuran kreatif tidak akan ada dan tanpa inovator, tidak akan ada agen perubahan yang dapat mewujudkan kehancuran kreatif.
2. Persaingan
Proses creative destruction dalam teori Schumpeter melibatkan persaingan ketat antara teknologi atau produk lama dan baru.
Produk atau teknologi baru harus terbukti lebih baik dan efisien dibandingkan produk atau teknologi lama untuk menggantikannya. Oleh karena itu, creative destruction biasanya sangat terkait dengan persaingan dan keunggulan kompetitif.
Perusahaan biasanya berusaha menemukan cara terbaik untuk melakukan sesuatu dan sering kali bersedia secara kreatif menghancurkan apa yang telah mereka lakukan di masa lalu untuk menemukan solusi jangka panjang yang lebih baik.
3. Kewirausahaan
Kewirausahaan juga penting dalam proses penghancuran kreatif. Para wirausahawan yang mengembangkan produk dan teknologi baru serta mendisrupsi pasar yang sudah ada adalah agen penghancur kreatif.
Mereka bertanggung jawab mengawasi manajemen perubahan, mendidik staf internal dan konsumen tentang bagaimana perubahan ini akan berdampak pada mereka.
4. Modal
Terakhir, prinsip utama teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter adalah modal. Melakukan perubahan inovasi yang radikal dan menyeluruh sering kali membutuhkan biaya yang besar, dan perusahaan harus siap mengambil risiko finansial untuk melakukan perubahan ini.
Seringkali, perusahaan akan menggunakan investasi modal ventura untuk membantu mendanai penghancuran kreatif.
Kesimpulannya, menurut Schumpeter pihak yang paling mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah kemampuan dari wirausahawan atau pengusaha itu sendiri.
Karena menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan dari proses creative destruction tersebut.
Baca juga: Minat Wisata Meningkat, Sektor Pariwisata Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.