Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. (HC) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa
Pengamat Dunia Maritim

Pengamat Dunia Maritim

Menuju 2024: Membangun Masa Depan Maritim Indonesia (Bagian II - Habis)

Kompas.com - 30/12/2023, 18:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEBERADAAN pelabuhan tikus di Indonesia menjadi fokus perhatian utama. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat membutuhkan infrastruktur pelabuhan yang memadai untuk mendukung konektivitas dan kegiatan ekonomi.

Namun, pelabuhan tikus, yang tidak memenuhi standar nasional dan internasional, menjadi perhatian serius karena potensinya sebagai tempat untuk berbagai kegiatan ilegal, seperti penyelundupan dan perdagangan manusia.

Kehadiran pelabuhan tikus menciptakan celah dalam pengelolaan maritim, mengancam keamanan nasional, dan merugikan kegiatan perekonomian negara.

Baca artikel sebelumnya: Menuju 2024: Membangun Masa Depan Maritim Indonesia (Bagian I)

Keberadaan pelabuhan tikus

Dampak dari keberadaan pelabuhan tikus sangat signifikan dalam konteks pengelolaan maritim yang efektif. Selain menyajikan ancaman terhadap keamanan nasional, pelabuhan-pelabuhan ini juga dapat merugikan aktivitas perekonomian negara.

Ancaman penyelundupan dan perdagangan manusia di pelabuhan tikus, tidak hanya mencerminkan dampak serius terhadap citra Indonesia di tingkat internasional. Melainkan pula memperburuk kondisi ekonomi lokal.

Maka untuk menanggulangi permasalahan ini, pemerintah perlu terlibat secara aktif dalam upaya memberantas pelabuhan tikus.

Pendekatan ini mencakup penguatan pengawasan, peningkatan keamanan, dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran di pelabuhan-pelabuhan ini.

Selain itu, tindakan preventif, seperti peningkatan infrastruktur dan pelatihan personel keamanan, juga harus diterapkan guna mencegah potensi kegiatan ilegal. Menangani permasalahan pelabuhan tikus secara efektif akan memberikan manfaat ganda bagi Indonesia.

Selain melindungi keamanan dan kedaulatan di wilayah maritim, hal ini juga akan memperkuat fondasi untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Kerja sama antara pemerintah, otoritas maritim, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci dalam menciptakan sistem pelabuhan yang aman, efisien, dan sesuai dengan standar internasional.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar untuk meraih keberhasilan di sektor maritim, dan mengatasi permasalahan pelabuhan tikus adalah langkah penting dalam meraih potensi tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan pelabuhan tikus di Indonesia, diperlukan serangkaian solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Pertama, penguatan pengawasan dan penegakan hukum di sekitar wilayah pelabuhan tikus harus menjadi prioritas utama.

Kedua, perlu dilakukan investasi signifikan dalam peningkatan infrastruktur pelabuhan secara keseluruhan. Pembangunan fasilitas pelabuhan yang memenuhi standar nasional dan internasional akan membantu mengurangi daya tarik pelabuhan tikus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com