Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2023: Naik-Turun Industri Penerbangan Indonesia

Kompas.com - 31/12/2023, 07:32 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

"Mekanisme pasar tetap harus ada supply and demand. Kalau supply-nya berlebih tentunya kita pasti akan menyesuaikan harganya karena begitu supply berlebih pasti harga itu akan bersaing kan," tambahnya.

Yang penting, kata dia, pemerintah tetap mengatur tarif batas bawah (TBB) tiket pesawat agar meski harga tiket bersaing, maskapai tetap bisa memenuhi biaya dasar atau basic safety cost.

Baca juga: Kebangkitan Semu Industri Penerbangan Indonesia

"Kalau harga di bawah (TBB) itu yang menjadi bahaya karena tidak mengcover basic safety cost kita," kata dia.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau Stasiun Tawang Semarang menyebut adanya peningkatan penumpang sekitar 28 persen, Sabtu (30/12/2023).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau Stasiun Tawang Semarang menyebut adanya peningkatan penumpang sekitar 28 persen, Sabtu (30/12/2023).

Menhub tolak usulan INACA, tetapi...

Meski usulan INACA mendapat dukungan penuh dari para maskapai, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi justru menolak usulan tersebut.

Menhub menyebut usulan penghapusan TBA tiket pesawat yang dilontarkan INACA tidak mungkin direalisasikan.

Pasalnya, dasar adanya TBA dan TBB tiket pesawat sudah diamanatkan Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

 

Baca juga: Daftar 11 Maskapai Penerbangan RI yang Bangkrut

"Saya yakin bahwa masih ada ruang untuk kita bahas agar ini bisa dilakukan dengan baik. Tapi bahwa akan menghilangkan istilah TBA dan TBB enggak mungkin, karena itu adalah UU," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI setelah rapat kerja dengan Komisi V DPR, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Meski begitu Menhub menyadari industri penerbangan Indonesia masih dalam proses pemulihan tapi terkendala oleh kelangkaan dan harga sparepart pesawat yang mahal, biaya penyewaan pesawat mahal, dan kenaikan harga avtur.

Terlebih, jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia telah berkurang dari sekitar 650 unit menjadi 400 unit. Jumlah ini terancam semakin berkurang di tahun depan lantaran kelangkaan sparepart pesawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com