Orang nomor satu di Lamongan ini menyatakan, langkah yang dilakukan oleh Pupuk Indonesia cukup tepat dalam menjawab kebutuhan petani dan petambak ikan di Lamongan saat ini.
"Saya mewakili para petani dan petambak di Lamongan, menyampaikan terima kasih kepada Pupuk Indonesia. Karena memang hari-hari ini, pupuk adalah persoalan krusial. Saya kemana-mana, warga itu bertanya pupuk, karena memang itu ada pengurangan pupuk bersubsidi," ujar Yuhronur, kepada awak media di sela acara.
Yuhronur bahkan mengibaratkan, gebyar pasar murah pupuk yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia tersebut, seperti operasi pasar untuk beras kepada masyarakat dengan harga murah. Di mana manfaatnya, dapat langsung dirasakan bagi yang membutuhkan.
Yuhronur berharap, agenda serupa akan kembali digelar di Lamongan, khususnya untuk pupuk jenis SP-26.
Baca juga: Mentan Amran Pastikan Ada Tambahan Pupuk Subsidi untuk Jagung dan Padi
"Kalau beras itu semacam operasi pasar, tapi ini operasi pupuk dengan memberikan diskon dan diskonnya cukup banyak. Ini pupuk nonsubsidi yang sangat diperlukan menyambut tanam pertama, ini juga menjawab kelangkaan pupuk subsidi yang masih belum dapat mencukupi kebutuhan masyarakat petani. Mudah-mudahan nanti ada operasi pupuk lagi di Lamongan, khususnya nanti yang SP-26," tutur Yuhronur.
Dalam setiap gebyar pasar murah pupuk yang dilaksanakan pada 40 titik, Pupuk Indonesia memang menyediakan pupuk nonsubsidi yang dibutuhkan oleh petani setempat dengan harga murah.
Sehingga, penyaluran pupuk menjadi tepat sasaran dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para petani di wilayah gebyar pasar murah.
"Senang, sebab dalam kegiatan ini kita dapat paket pupuk urea dan SP-26, masing-masing dalam kantong sak ukuran 25 kilogram yang bisa dibeli hanya Rp 200.000," kata Riyanto (37), salah seorang peserta asal Kembangbahu.