Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom PermataBank Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen pada 2024

Kompas.com - 08/02/2024, 11:26 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permata Institute for Economics Research (PIER) memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menyentuh 5 sampai 5,1 persen sampai akhir 2024.

Chief Economist PermataBank Joshua Pardede mengungkapkan, proyeksi angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2023 sebesar 5,05 persen. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 ini masih relatif baik.

"Pertumbuhannya (ekonomi 2024) tersebut masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: BI: Ekonomi Indonesia Akan Tumbuh hingga 5,6 Persen pada 2025

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu dioptimalkan kembali dalam jangka menengah dan panjang untuk lepas dari jebakan negara dengan pendapatan menengah (middle income trap). Hal itu dapat dilakukan dengan menumbuhkan investasi dan mencari sumber pertumbuhan ekonomi yan baru.

Hilirisasi disebut sebagai salah satu terobosan kebijakan, setelah sebelumnya Indonesia terus bergantung pada ekspor komoditas mentah.

"Hilirisasi diharapkan mendatangkan investasi dan memberikan nilai tambah dari produk ekspor Indonesia ke depannya," imbuh dia.

Sebelumnya Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia memproyeksikan perekonomian Indonesia tahun ini masih akan tumbuh sekitar 5 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global, terutama kondisi China. Pertumbuhan ekonomi China sedang mengalami perlambatan dan diproyeksikan akan berada di bawah 5 persen pada akhir tahun ini. Hal itu lantaran China tengah mengalami krisis real estate dan properti.

Sementara untuk inflasi, Joshua berpandangan akan ada potensi gangguan yang berkaitan dengan fenomena el nino. Namun, inflasi diperkirakan tetap di level 3 persen sampai akhir tahun. Adapun, di awal tahun ini inflasi Indonesia masih berada di bawah 3 persen atau tepatnya 2,6 persen.

Adapun, PermataBank memproyeksikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat The Fed akan melandai ke level 4,75 persen pada akhir 2024.

"Bank Indonesia (BI) rate masih akan punya ruang penurunan 50 basis poin dari tahun lalu 6 persen jadi 5,5 persen di tahun ini," tutup dia.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Stagnan 5 Persen, Jalan Indonesia jadi Negara Maju Kian Terjal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com