Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Sistem Pembayaran, Komponen, dan Peran Bank Indonesia

Kompas.com - 24/02/2024, 14:50 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pengertian sistem pembayaran adalah struktur yang dibuat Bank Indonesia untuk mengirimkan uang antar-pihak. Ada beberapa komponen sistem pembayaran, sementara peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai regulator.

Sistem pembayaran adalah struktur atau mekanisme yang digunakan untuk mentransfer uang atau nilai antara dua pihak atau lebih. Ini melibatkan berbagai proses dan teknologi yang memungkinkan transaksi keuangan dilakukan dengan aman dan efisien.

Sistem pembayaran dapat mencakup berbagai metode, termasuk pembayaran tunai, transfer bank, kartu kredit, dompet digital, pembayaran berbasis token, dan metode pembayaran lainnya.

Sistem pembayaran biasanya melibatkan beberapa elemen, termasuk pihak yang melakukan pembayaran (seperti pembeli atau pelanggan), pihak yang menerima pembayaran (seperti penjual atau merchant), serta infrastruktur dan peraturan yang mengatur proses transaksi.

Baca juga: Kedaulatan Sistem Pembayaran Dukung Stabilitas Ekonomi RI

Teknologi modern telah menghadirkan berbagai inovasi dalam sistem pembayaran, seperti pembayaran mobile, teknologi blockchain untuk pembayaran berbasis cryptocurrency, dan integrasi kecerdasan buatan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi transaksi.

Tujuan dari sistem pembayaran adalah untuk menyediakan cara yang mudah, cepat, aman, dan andal bagi individu dan bisnis untuk melakukan transaksi keuangan, baik secara lokal maupun lintas batas. Sistem pembayaran yang efektif dan efisien sangat penting untuk mendukung aktivitas ekonomi yang lancar dan berkembang.

Pengertian sistem pembayaran

Mengutip laman Bank Indonesia (BI), pengertian sistem Pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana, guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Sistem Pembayaran lahir bersamaan dengan lahirnya konsep 'uang' sebagai media pertukaran (medium of change) atau intermediary dalam transaksi barang, jasa dan keuangan.

Pada prinsipnya, sistem pembayaran memiliki 3 tahap pemrosesan yaitu otorisasi, kliring, dan penyelesaian akhir (settlement).

Baca juga: Konektivitas Sistem Pembayaran Bakal Dorong Aktivitas Ekonomi

Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran

Bank Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam pengaturan dan pengawasan sistem pembayaran di Indonesia. Beberapa peran utama Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai berikut:

1. Pengaturan kebijakan

Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan regulasi terkait dengan sistem pembayaran. Hal ini mencakup penetapan standar, prosedur, dan infrastruktur yang harus dipatuhi oleh penyedia layanan pembayaran, bank, dan institusi keuangan lainnya.

2. Pengawasan dan pengendalian risiko

Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah melakukan pengawasan terhadap penyelenggara sistem pembayaran untuk memastikan bahwa sistem tersebut beroperasi dengan aman, efisien, dan andal. Bank Indonesia juga berperan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan transaksi pembayaran.

3. Pengembangan infrastruktur pembayaran

Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah terlibat dalam pengembangan infrastruktur pembayaran yang mencakup sistem kliring, sistem transfer dana antarbank (RTGS), dan sistem pembayaran elektronik lainnya. Bank Indonesia juga mendorong inovasi dan adopsi teknologi dalam sistem pembayaran untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan.

4. Promosi keuangan inklusif

Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah berupaya untuk mempromosikan aksesibilitas layanan pembayaran bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang berada di daerah terpencil atau dengan akses terbatas. Hal ini dilakukan melalui berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

5. Kolaborasi dengan pihak terkait

Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk bank komersial, penyelenggara layanan pembayaran, lembaga keuangan non-bank, dan pemerintah, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pembayaran secara keseluruhan.

Dengan peran tersebut, Bank Indonesia bertujuan untuk menjaga stabilitas sistem pembayaran, meningkatkan efisiensi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia.

Baca juga: Dampak Teknologi terhadap Sistem Pembayaran

Evolusi sistem pembayaran

Sistem Pembayaran terus berevolusi mengikuti evolusi uang dengan 3 unsur penggerak yaitu inovasi teknologi & model bisnis, tradisi masyarakat, dan kebijakan otoritas. Awal mula alat pembayaran yaitu sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan.

Hanya saja masalah muncul ketika dua orang ingin bertukar tidak sepakat dengan nilai pertukarannya atau salah satu pihak tidak terlalu membutuhkan barang yang akan ditukar.

Untuk mengatasi hal itu, manusia mengembangkan uang komoditas. Komoditas di sini adalah barang dasar yang hampir dibutuhkan oleh semua orang, misalnya garam, teh, tembakau, hingga biji-bijian.

Hewan ternak digunakan sebagai uang komoditas pada tahun 900 hingga 6000 Sebelum Masehi (SM). Gandum, sayuran, dan tumbuhan kemudian juga dijadikan uang komoditas setelah muncul budaya pertanian.

Selanjutnya uang primitif mulai digunakan sekitar tahun 1200 SM dan berupa cangkang kerang atau cangkang hewan lainnya. Orang Tionghoa mulai memproduksi imitasi kerang cowrie yang terbuat dari logam dan tembaga.

Baca juga: 3 Sistem Pembayaran Digital dan Manfaatnya untuk UMKM

Sekitar tahun 100 SM, potongan kulit rusa putih dengan ukuran dan diberi berbagai jenis warna juga pernah digunakan sebagai alat pembayaran.

Uang kertas mulai digunakan pada sebagai alat pembayaran. Swedia merupakan negara pertama di benua Eropa yang menggunakan uang kertas di tahun 1661 setelah pabrik kertas didirikan pada tahun 1150 di Spanyol.

Sistem Pembayaran Tunai

Secara garis besar sistem pembayaran dibagi menjadi dua yaitu sistem pembayaran tunai dan sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan mendasar terletak pada instrumen yang digunakan. Sistem pembayaran tunai menggunakan uang kartal (uang kertas dan logam) sebagai alat pembayaran.

Sistem Pembayaran Non Tunai

Sedangkan pada sistem pembayaran non-tunai, instrumen yang digunakan berupa Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), cek, bilyet giro, nota debit, maupun uang elektronik (card based dan server based).

Cakupan sistem pembayaran non tunai dikelompokkan menjadi 2 jenis transaksi yaitu transaksi nilai besar (wholesale) dan transaksi ritel.

Transaksi nilai besar memiliki karakteristik transaksi yang bersifat penting dan segera (urgent), meliputi transaksi antar bank, transaksi di pasar keuangan atau transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1 miliar.

Infrastruktur yang digunakan untuk memroses aktivitas transaksi ini adalah Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS).

Sedangkan transaksi ritel meliputi transaksi antar individu dengan nilai lebih dari Rp 1 miliar dengan karakteristik bernilai kecil dan relatif tinggi frekuensinya. Infrastruktur yang digunakan untuk memroses aktivitas transaksi ini adalah Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

Baca juga: Pengertian Sistem Pembayaran Tunai dan Non-tunai

Pengertian sistem pembayaran adalah mekanisme yang diatur Bank Indonesia dalam pengiriman dana antarpihak. Sementara peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai pembuat kebijakan.Muhammad Idris/Money.kompas.com Pengertian sistem pembayaran adalah mekanisme yang diatur Bank Indonesia dalam pengiriman dana antarpihak. Sementara peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai pembuat kebijakan.

Komponen sistem pembayaran

Sistem pembayaran terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama untuk memfasilitasi transaksi keuangan. Berikut adalah beberapa komponen sistem pembayaran:

1. Instrumen pembayaran

Instrumen pembayaran merujuk pada cara atau metode yang digunakan untuk melakukan pembayaran. Contoh instrumen pembayaran meliputi uang tunai, cek, kartu kredit, kartu debit, transfer bank, dompet digital, dan cryptocurrency.

2. Pihak yang terlibat

Sistem pembayaran melibatkan beberapa pihak yang terlibat dalam proses transaksi, seperti pembeli, penjual, bank, lembaga keuangan non-bank, penyelenggara sistem pembayaran, dan pemerintah. Setiap pihak memiliki peran dan tanggung jawabnya sendiri dalam menyediakan, memproses, atau mengawasi transaksi pembayaran.

3. Infrastruktur pembayaran

Komponen sistem pembayaran ketiga adalah infrastrukturnya. Infrastruktur pembayaran mencakup sistem dan jaringan yang mendukung proses transaksi keuangan. Ini termasuk sistem kliring, sistem transfer dana antarbank (RTGS), mesin kliring otomatis (ATM), mesin pembaca kartu (EDC), jaringan komunikasi, dan teknologi keamanan.

4. Regulasi dan kebijakan

Regulasi dan kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas pengatur, seperti bank sentral atau regulator keuangan juga merupakan komponen sistem pembayaran yang memainkan peran penting dalam mengatur dan mengawasi sistem pembayaran. Hal ini termasuk aturan tentang keamanan, privasi, transparansi, dan interoperabilitas infrastruktur pembayaran.

5. Teknologi

Sebagai salah satu komponen sistem pembayaran, teknologi memainkan peran kunci dalam evolusi sistem pembayaran. Inovasi seperti pembayaran berbasis mobile, teknologi blockchain, kecerdasan buatan, dan biometrik telah mengubah cara transaksi keuangan dilakukan, meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan.

6. Proses pelaksanaan

Proses pelaksanaan merujuk pada langkah-langkah konkret yang dilakukan dalam melakukan transaksi pembayaran, mulai dari inisiasi pembayaran oleh pembeli, pemrosesan oleh penyelenggara layanan pembayaran, kliring dan penyelesaian, hingga konfirmasi pembayaran kepada pihak yang terlibat.

Semua komponen sistem pembayaran ini bekerja bersama untuk menciptakan sistem pembayaran yang andal, efisien, dan aman, yang mendukung aktivitas ekonomi dan kebutuhan transaksi keuangan masyarakat.

Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai pengawas dan pengendalian risiko. Beberapa komponen sistem pembayaran seperti teknologi dan infrastruktur keuangan.Muhammad Idris/Money.kompas.com Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai pengawas dan pengendalian risiko. Beberapa komponen sistem pembayaran seperti teknologi dan infrastruktur keuangan.

Baca juga: Kasus BSI Error, BI: Kegiatan Sistem Pembayaran Kembali Normal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com