Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Investor, Ini Cara AHY Siapkan Lahan Tanah di IKN

Kompas.com - 29/02/2024, 14:12 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pemerintah tengah berupaya menarik investasi dari dalam maupun luar negeri untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Agus mengatakan, selaku Menteri ATR/BPN dirinya bertugas menyiapkan lahan yang clean and clear. Ia mengatakan, kepastian hukum hak atas tanah menjadi satu hal penting yang bisa mendorong peningkatan investasi.

"Kita berharap para investor juga punya keyakinan, kepastian hukum hak atas tanah yang bisa digunakan untuk usaha yang dikembangkan secara komersial dan juga bisnis diharapkan berkembang," kata Agus dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Dulu Kritik Pembangunan IKN, Kini AHY Terpukau

"Dengan demikian, IKN bukan hanya menyedot investasi tetapi bisa mengembangkan ekonomi, bukan hanya tentunya di sekitar IKN tapi juga secara nasional," sambungnya.

Agus mengatakan, dalam mendukung pembangunan IKN, Kementerian ATR/BPN telah mengerjakan pekerjaan rumah yang menjadi tugas utama, yakni di bidang pertanahan dan tata ruang.

Ia mengatakan, pelaksanaannya dijalankan dengan kerja sama serta koordinasi lintas sektor.

Agus mengatakan, hingga saat ini, Kementerian ATR/BPN telah menuntaskan 9 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan 10 paket pengadaan tanah. Sementara itu, ada 11 paket pengadaan tanah masih dalam tahap pengerjaan.

"80 persen sudah tuntas (pengadaan tanahnya), masih tersisa 20 persen yang perlu dikawal dengan baik, sehingga harapannya 100 hari kerja Menteri ATR/Kepala BPN yang baru ini bisa kita tuntaskan," tuturnya.

Lebih lanjut, Agus menambahkan, dalam proses pembangunan IKN terdapat peran Badan Bank Tanah yang telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Bandara VVIP maupun infrastruktur penunjang lainnya.

"Tentu ini spesial buat saya karena ini pertama kali dan tentu dengan cepat saya melihat adanya semangat dari semua, ini luar biasa, mudah-mudahan sukses semuanya," ucap dia.

Sebagai informasi, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan melaksanakan groundbreaking tahap lima di IKN, Kalimantan Timur selama 29 Februari hingga 1 Maret 2024.

Adapun 8 investor yang ikut serta pada groundbreaking kelima ini, yaitu Otorita Jasa Keuangan (OJK), Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank Kaltimtara, Telkom Indonesia, TVRI, dan BPJS Kesehatan.

Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, pada groundbreaking kelima ini akan dimulai pembangunan kawasan perbankan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Baca juga: Jumlah Penduduk Tidak Dibatasi 2 Juta Orang, Akankah IKN Sepadat Jakarta?

Selain pusat layanan perbankan di KIPP ini, ke depannya juga akan ada kawasan khusus layanan keuangan yakni financial center di kawasan Wilayah Perencanaan 2. Namun pembangunannya akan dilaksanakan pada groundbreaking selanjutnya.

"Di groundbreaking kelima ini akan bersandarkan pada satu tema yang sangat kuat yaitu mulai terbangunnya layanan perbankan," ujarnya saat media briefing secara virtual, Selasa (27/2/2024).

Selain menjadi awal mula pembangunan pusat layanan perbankan di KIPP IKN untuk mendukung aktivitas keuangan di IKN, groundbreaking kelima ini juga menandai pembangunan IKN sebagai kota pintar.

Hal ini ditandai dengan mulai dilaunchingnya Command Center Nusantara di hunian pekerja konstruksi (HKP), pembangunan smart office Telkom Indonesia, dan mini studio Nusantara TVRI di HPK.

Command Center nantinya akan berfungsi untuk memonitor seluruh kota IKN. Namun untuk saat ini Command Center akan memonitor pembangunan proyek-proyek di IKN.

Kemudian, pembangunan Telkom Smart Office yang menandai pembangunan infrastruktur layanan dasar telekomunikasi. Nantinya Telkom Indonesia juga akan membangun fiber optik dan infrastruktur lainnya.

Baca juga: Bakal Gebuk Mafia Tanah, AHY: Kita Bela Rakyat, Jangan Sampai Hak Mereka Diinjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com