Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Maskapai Penerbangan Tertua di Dunia

Kompas.com - 16/04/2024, 07:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

 

Qantas dinasionalisasi oleh pemerintah Australia setelah Perang Dunia II dan diprivatisasi ulang pada tahun 90an.

Logo kangurunya pertama kali muncul pada tahun 1944 dan menemani maskapai ini selama ekspansi maskapai ini di seluruh kawasan Asia-Pasifik dan sekitarnya.

Saat ini Qantas tetap menjadi maskapai penerbangan utama Australia secara de facto serta maskapai penerbangan terbesar di negara tersebut dan salah satu mereknya yang paling terkenal secara global.

Ilustrasi jajaran armada pesawat milik maskapai penerbangan Aeroflot asal Rusia.SHUTTERSTOCK/MEDIA_WORKS Ilustrasi jajaran armada pesawat milik maskapai penerbangan Aeroflot asal Rusia.

4. Aeroflot

Maskapai penerbangan Aeroflot didirikan pada tahun 1923. Penerbangan dari Moskow ke Nizhny Novgorod yang membawa enam orang (empat penumpang dan dua awak) dengan Junkers F13 menandai dimulainya maskapai ini.

Baca juga: Nasib Maskapai Penerbangan Indonesia di Tengah Pandemi

Maskapai ini awalnya bernama Dobrolet, kemudian berganti nama menjadi Aeroflot pada tahun 1932, ketika pemerintah Uni Soviet memutuskan untuk menempatkan seluruh armada penerbangan sipil di bawah satu kesatuan.

Setelah Perang Dunia II, Aeroflot menjadi maskapai penerbangan terbesar di dunia, karena perjalanan udara seringkali menjadi satu-satunya alat transportasi yang tersedia untuk menjembatani wilayah luas Uni Soviet.

Pada tahun 1956, maskapai ini memperkenalkan Tupolev Tu-104, yang dianggap sebagai pesawat jet pertama yang benar-benar sukses.

Selama tahun-tahun Perang Dingin, Aeroflot mengoperasikan pesawat jarak jauh Il-62, yang terbang sampai ke Kuba melalui Murmansk, di Kutub Utara, dan pesawat supersonik Tupolev Tu-144, jawaban Uni Soviet terhadap Concorde.

Baca juga: Iran Serang Israel, Sejumlah Maskapai Ubah Rute Penerbangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com