Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Dinilai Negatif, Perhatikan Ini Sebelum Masuk Bisnis MLM

Kompas.com - 17/06/2024, 08:11 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis multi level marketing atau yang umumnya dikenal dengan nama MLM kerap dinilai negatif oleh masyarakat.

Maraknya iming-iming cepat kaya, dan hadiah yang luar biasa mahal menjadi sebab, banyak orang berlomba untuk ikut, dan akhirnya rugi.

Meski demikian, hal ini dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama , bisa jadi memang MLM-nya yang punya niat jahat dengan memberikan iming-iming hadiah menggiurkan kepada anggota.

 

Baca juga: Apa Itu MLM dan Ciri MLM yang Baik?

Ilustrasi bisnis multi level marketing (MLM). FREEPIK/DC STUDIO Ilustrasi bisnis multi level marketing (MLM).

Kedua, ada kemungkinan memang anggotanya yang tidak memahami konsep MLM, dan tergiur ingin cepat kaya.

Kompas.com berkesempatan menemui Founder Networking Guru & Movinite Konsultan, Trainer, serta Penulis Buku Suprato Tjoatja untuk berbicang-bincang mengenai trend bisnis MLM di tengah stigma negatif di masyarakat, pada Minggu (16/6/2024) di salah satu pertokoan di kawasan Alam Sutera Tangerang.

Suprato mengatakan, bisnis MLM yang sebenarnya adalah bisnis yang tidak memberikan iming-iming hadiah atau memberikan jaminan cepat kaya.

Bisnis MLM pada dasarnya juga memiliki proses dari awal, dan hal yang paling utama adalah pendidikan ketika memilih untuk menjalani sebuah binsis.

Baca juga: Kerap Dinilai Negatif, MLM Justru Didukung Mendag, Ini Alasannya

“Bisnis MLM yang tidak benar adalah, adanya over claim, menawarkan bisnis yang bisa cepat kaya, dan sering kali menawarkan janji dan hadiah yang tidak masuk akal,” kata Suprato,

Sebagai upaya untuk mematahkan stigma negatif mengenai MLM, Suprato bersama dengan Sadrakh Tjoa, Edward Sardjono, Elfanto Tan mendirikan sebuah bisnis penjualan langsung berkonsep MLM dengan nama Movinite.

Suprato mewakili ketiga founder Movinite mengatakan, hal utama yang ditekankan dalam menjalani bisnis ini adalah edukasi dan kepemimpinan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com