Grab Klaim Telah Kontribusi Rp 48,9 Triliun ke Perekonomian Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyedia layanan transportasi online, Grab mengklaim telah memberikan kontribusi perekonomian ke Indonesia sebesar Rp 48,9 triliun dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Sementara itu, kontribusi Grab terhadap perekonomian Asia Tenggara diklaim sebanyak Rp 81,5 triliun. Angka tersebut telah diverifikasi oleh KPMG.

“Kontribusi terhadap ekonomi (Indonesia) Rp48,9 triliun. Tergatung exchange rate sekitar 3,5 miliar dollar AS,” ujar Group CEO & Co-founder Grab, Anthony Tan di Jakarta, Selasa  (24/9/2019).

Tan mengaku, lebih dari 9 juta wirausahawan mikro atau sekitar 1 dari 70 masyarakat Asia Tenggara telah mendapatkan penghasilan melalui platform Grab.

Mereka terdiri dari mitra pengemudi, mitra pengantaran, merchant, ataupun agent.

“Sebanyak 21 persen mitra pengemudi tidak memiliki pekerjaan sebelum bermitra dengan Grab dan 31 persen mitra agen tidak memiliki sumber pendapatan sebelum bergabung dengan Grab-Kudo,” kata dia.

Baca juga: Grab Dapat Kucuran Dana Rp 28 Triliun untuk Ekspansi di Indonesia

Selain itu, Tan juga mengklaim Grab telah membantu menciptakan akses yang lebih baik kepada layanan finansial dan pembayaran digital.

Menurut dia, sejak Grab didirikan pada 2012 lalu, perusahaan tersebut telah membantu 1,7 juta wirausawahan mikro untuk membuka akun bank pertama mereka.

“Grab juga membantu mewujudkan masa depan (pembayaran) non tunai di Asia Tenggara. Tingkat pembayaran non tunai dalam platform Grab 9 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pembayaran non tunai secara keseluruhan di Asia Tenggara,” ucap dia.