Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Utang, Pemerintah Diminta Kejar Sektor Ini

Kompas.com - 20/06/2020, 15:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Indef Dradjad H Wibowo menyarankan pemerintah untuk mengejar sumber pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang selama ini terlewat untuk menambal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Adapun pajak dan PNBP yang terlewat bersumber dari tambang mineral seperti nikel dan batubara.

"Mana-mana yang masih bisa hasilkan uang, itu kejar. Di tambang mineral ada, cukai ada. Apakah ini bisa menutup (defisit)? ya enggak karena kondisi sedang drop. Tapi sumber harus kita maksimalkan (untuk mengurangi tanggungan)," kata Dradjad saat diskusi daring, Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Sri Mulyani: Defisit APBN Meningkat Dramatis, Akan Jadi Beban 10 Tahun ke Depan

Menurut Dradjad, langkah itu bisa diambil alih-alih menambah utang dengan bunga/imbal hasil besar yang ditawarkan pemerintah. Pasalnya utang akan berdampak panjang di tahun-tahun mendatang pengelolaan uang negara.

Sejak awal tahun hingga akhir Mei 2020 saja, pemerintah telah menarik utang baru sebesar Rp 360,7 triliun. Tahun ini, pemerintah menargetkan pembiayaan utang untuk menutup defisit anggaran sebesar Rp 1.006,4 triliun.

"Akibatnya banyak program mendesak yang enggak bisa dibiayai karena kita harus membayar kewajiban pokok dan bunga utang. Tahun 2019 itu anggaran kesehatan ditambah pendidikan sekitar Rp 80 triliun lebih rendah dibandingkan untuk bayar utang. Padahal kesehatan dan pendidikan penting sekali," ungkap Dradjad.

Lebih lanjut dia menuturkan, bangkitnya ekonomi suatu negara akan berasal dari kepedulian pemerintah dan kedisiplinan masyarakat. Terbukti, negara yang menjalankan karantina wilayah (lockdown) secara detil dan menyeluruh akan mendapat reward ekonomi.

Menurut Dradjad, investor ragu untuk datang kembali ke Indonesia jika melihat berita terkait ranking Indonesia menangani Covid-19 jauh di bawah negara-negara lain.

"Kalau penanganan Covid-19 jelek, otomatis orang jadi ragu-ragu datang ke Indonesia. Seharusnya tidak ada pilihan antara ekonomi dan kesehatan," pungkas dia.

Baca juga: Wamenkeu: Kami Janji Utang Dipakai Seefisien Mungkin, Tidak untuk Foya-foya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com