Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kembangkan Laboratorium Tes PCR Mobile dan Tawarkan ke Pemda-Swasta

Kompas.com - 25/01/2021, 14:59 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Mobile Lab Bio Safety Level 2 hasil karya dari Tim Gugus Tugas Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19).

Mobile Lab Bio Safety merupakan laboratorium riset kolaborasi beberapa bidang teknologi, sebagai produk inovatif Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dapat digunakan sebagai pemeriksaan PCR. Hasil tesnya sendiri dibutuhkan dalam waktu 4 jam. 

"Saat ini, kita harus terus berkarya dan berinovasi dan hal ini sangat diapresiasi. Salah satu dampak dari pandemi Covid-19 adalah munculnya berbagai inovasi yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan angka penyebaran," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Rapat dengan Mentan, Komisi IV DPR Soroti Naiknya Harga Kedelai dan Daging Sapi

Luhut menyebutkan, pengembangan Mobile Lab ini menelan biaya sebesar Rp 3 miliar hingga Rp 6 miliar.

Rencananya Mobile Lab ini akan dikirim pertama ke Kota Tangerang. "Berdasarkan saran dari Menristek Bambang, kita dapat menaruh mobile lab ini di berbagai provinsi yang angka konfirmasi positifnya tinggi sehingga dapat menekan laju kenaikan angka tersebut," tambahnya.

Selain Mobile Lab, dalam bidang kesehatan, BPPT sedang menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) pembangunan dari Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Horti Center (TSTH2C) yang akan berperan sebagai pusat riset dan rekayasa serta bibit unggul tanaman herbal dan hortikultura.

Baca juga: Wamendag Minta Bappebti Fokus Garap Sektor Kripto, Ini Alasannya

"Pemerintah saat ini telah mendorong perkembangan pembangunan Herbal Center dengan bekerja sama dengan berbagai instansi, baik di dalam dan luar negeri, untuk menjadikan TSTH yang terbesar dan termaju di Asia," ujar Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com