Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Anggaran PEN Baru 66 Persen

Kompas.com - 22/11/2021, 12:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru mencapai Rp 495,77 triliun pada 19 November 2021, atau 66,6 persen dari pagu anggaran yang mencapai Rp 744,77 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memproyeksikan realisasi PEN tembus 95 persen sampai akhir tahun 2021. Sebab, klaim rumah sakit hingga pemberian insentif pajak masih berjalan.

"Sampai dengan tanggal 19 November 2021 tahun ini, PEN telah terealisasi sekitar 67 persen dari pagu. Estimasi kami, PEN akan terealisasi 95 persen di akhir tahun nanti," kata Suahasil dalam webinar Economic Outlook 2022, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Ekonomi Mulai Menggeliat, Kredit Perbankan Diprediksi Bakal Positif

Suahasil merinci, anggaran PEN untuk klaster kesehatan terealisasi 63 persen atau Rp 135,53 triliun dari pagu Rp 214,96 triliun. Dana PEN tersebut digunakan untuk pembagian paket obat untuk masyarakat dan penebalan PPKM, penggunaan RS darurat, biaya perawatan pasien Covid-19, hingga pengadaan vaksin.

"Komponen kesehatan kemungkinan besar akan cukup tinggi realisasinya karena kita sekarang masih ada proses tagihan RS yang sedang berproses, dan kita harapkan bisa diselesaikan tahun 2021 ini," ucap Suahasil.

Sementara itu, anggaran PEN untuk klaster perlindungan sosial sudah terealisasi 75,5 persen atau Rp 140,50 triliun dari pagu Rp 186,64 triliun. Kemudian dukungan UMKM dan korporasi mencapai 50,4 persen atau Rp 81,83 triliun dari pagu Rp 162,40 triliun.

Adapun anggaran untuk program prioritas terealisasi 64 persen atau Rp 75,44 triliun dari pagu Rp 117,94 triliun.

"Program prioritas ini dijalankan oleh berbagai K/L. Baru 64 persen, namun seperti biasa kuartal IV ada dorongan penyerapan anggaran yang lebih tinggi," tutur Suahasil.

Sedangkan insentif usaha berupa insentif pajak terealisasi 99,4 persen atau Rp 62,47 triliun dari pagu Rp 62,83 triliun.

Suahasil menuturkan, pemberian insentif usaha yang mencapai 99 persen ini menunjukkan adanya kegiatan ekonomi. Ekonomi yang bergerak meningkatkan klaim atas insentif pajak.

"Kalau tidak ada kegiatan ekonomi, tidak ada transaksi, ya tidak ada klaim. Tapi kalau klaim bisa sampai 99 persen, ini artinya ada kegiatan ekonomi. Bagaimana sampai akhir tahun? Kemungkinan besar ini akan melewati 100 persen dan akan diakomodasi sebagai bentuk dorongan dari APBN agar kegiatan ekonomi terus bergulir," pungkas Suahasil.

Baca juga: Mitratel Resmi IPO, Begini Kata Telkom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com