Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Simpan Uang di Bank Singapura dan Thailand, Tak Semua Dijamin

Kompas.com - 07/12/2022, 15:48 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperingatkan para deposan yang memarkirkan uangnya di bank-bank negara tetangga seperti Singapura dan Thailand untuk berhati-hati.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan LPS ternyata ditemukan uang yang disimpan di bank negara tetangga itu tidak dijamin apabila uang itu tidak dikonversikan ke mata uang negara tersebut.

Artinya, uang berbentuk dollar AS milik deposan yang disimpan di bank negara tetangga itu tidak akan masuk dalam program penjaminan di negara tersebut.

Baca juga: LPS Naikkan Suku Bunga Penjaminan Valas Jadi 1,75 Persen

"Saya enggak tahu mereka transparan atau enggak, tapi yang jelas setiap kita periksa ternyata di sana tidak dijamin kalau uangnya dalam bentuk dollar AS. Jadi itu yang perlu diwaspadai oleh teman-teman deposan nasional di Indonesia," ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (7/12/2022).

Dia mencontohkan, program penjaminan di Singapura hanya menjamin simpanan dalam bentuk dollar Singapura dan batas maksimalnya sebesar 75.000 dollar Singapura.

Begitupun dengan bank-bank di Thailand hanya menjamin simpanan berbentuk baht Thailand dengan batas baksimal 1 juta baht.

Baca juga: Singapura Merajai PMA, Bahlil: Mungkin Uang Orang Indonesia


Dengan demikian jika dibandingkan dengan program penjaminan LPS tentu jauh lebih unggul daripada program penjaminan simpanan di kedua negara tersebut. Sebab, LPS menjamin simpanan dalam bentuk valuta asing (valas)

"Kalau ditanya apakah mereka menjamin foreign currency? Indonesia ya kita menjamin foreign currency selama Rp 2 miliar batasnya. Kalau Thailand dan Singapura tidak, itu yang perlu diperhatikan oleh para deposan yang punya uang lebih sedikit atau lebih banyak," ucapnya.

Kemudian dia membandingkan batas maksimal simpanan yang dijamin oleh LPS Indonesia dan Singapura maupun Thailand. Adapun LPS menjamin simpanan dalam bentuk rupiah maupun valas hingga maksimal Rp 2 miliar setara 127.800 dollar AS.

Baca juga: LPS Siapkan Rp 3,87 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di IKN Nusantara

Sementara di Thailand batasnya 1 juta baht setara 28.000 dollar AS atau Rp 443 juta. Sedangkan di Singapura batasnya 75.000 dollar Singapura setara 55.000 dollar atau Rp 850 juta.

Artinya, batas maksimal simpanan yang dijamin oleh LPS lebih besar dibandingkan Singapura dan Thailand.

"Kita lebih lebar, lebih luas, lebih besar penjaminannya dan kita menjamin simpanan dalam valas. Itu yang membedakan sekali dengan negara-negara tetangga kita," kata Purbaya.

Baca juga: Siap Jamin Polis Asuransi, LPS Minta Waktu 5 Tahun

Oleh karenanya, dia mengimbau agar para deposan asal Indonesia tetap memarkirkan uangnya di dalam negeri ketimbang di bank-bank negara tetangga. Hal ini, kata dia, dapat membantu memajukan pembangunan nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Itu yang perlu disebarkan oleh para deposan sehingga tidak mudah terganggu oleh iming-iming yang mungkin tidak terlalu transparan," ucapnya.

Terlebih fundamental perekonomian Indonesia lebih baik dibandingkan Singapura dan Thailand.

Baca juga: Tangkal Serangan Siber, LPS Rekrut White Hat Hacker

Ini terlihat pada pertumbuhan ekonomi RI pada Kuartal III 2022 yang mencapai 5,72 persen secara tahunan (year on year/yoy) sedangkan Singapura hanya 4,1 persen dan Thailand 4,5 persen.

Begitupun dengan tingkat inflasi RI lebih rendah di Kuartal III 2022 yakni 5,7 persen sedangkan Singapura dan Thailand lebih tinggi yakni 7,3 persen.

Kemudian rasio debt to GDP Indoensia lebih rendah daripada Singapura dan Thailan di mana Indonesia hanya 40,27 persen, Singapura 159,8 persen, dan Thailand 53,6 persen.

"Makanya masyarakat yang masih menyimpan uangnya di luar negeri dengan kondisi Indonesia yang lebih baik, jangan ragu lagi untuk kembali ke tanah air kalau ada yang bisa masuk ke sana ya karena dianggap uangnya aman katanya," pungkasnya.

Baca juga: LPS Dorong Isu Ekonomi Hijau Masuk ke Dunia Penjaminan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com