Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rendy A. Diningrat
Peneliti

Peneliti SMERU Research Institute

Basa-basi Ekonomi Digital

Kompas.com - 26/12/2023, 13:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TERUS terang, pada 22 Desember 2023 lalu, saya menanti para calon wakil presiden (cawapres), yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD, beradu gagasan terkait isu ekonomi digital.

Tentu, gagasan yang saya maksud adalah gagasan substantif agar tidak menyisakan banyak pertanyaan.

Sayangnya, materi debat ketiga cawapres pada isu ini masih dominan retorika. Mereka terjebak pada ulasan umum tentang “digitalisasi yang tak terhindarkan” dan “potensi besar yang dimiliki Indonesia”.

Namun, hingga debat berakhir, saya masih menyimpan pertanyaan: apa yang sesungguhnya ingin mereka lakukan agar potensi ekonomi digital di Indonesia benar-benar kita raih?

Sejumlah studi The SMERU Research Institute sepanjang 2019-2022, mengindikasikan pentingnya pemerintah menyusun kerangka kebijakan nasional ekonomi digital yang inklusif dan berkualitas.

Kerangka ini akan memandu pemerintah dalam menatakelola institusi, regulasi, dan pendanaan dengan tujuan utama, yaitu menciptakan ekosistem ekonomi digital yang tidak hanya mampu bersaing secara global, tetapi juga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

Secara agregat, nilai ekonomi digital Indonesia saat ini diperkirakan paling besar di antara negara-negara ASEAN.

Kalkulasi Google, Temasek, Bain & Company menunjukan nilai total Gross Merchandise Volume (GMV) Indonesia pada 2020 sebesar 44 miliar dollar AS, jauh di atas Thailand (11 miliar dollar AS) dan Singapura (9 miliar dollar AS).

Namun, hasil berbeda akan kita jumpai bila perhitungannya dilakukan secara perkapita. Dibandingkan kedua negara tadi, nilai Indonesia (162 juta dollar AS) tak sampai setengah dari nilai GMV perkapita Thailand dan jauh tertinggal dari Singapura (1,5 miliar dollar AS).

Dengan jumlah penduduk yang besar, nilai ekonomi digital perkapita Indonesia mestinya jauh melesat di antara negara-negara ASEAN, bahkan dunia.

Namun, berbagai studi, termasuk studi yang dilakukan SMERU, menunjukkan ketimpangan digital di Indonesia menjadi ganjalan bagi prospek ekonomi digital yang besar.

PR ketimpangan digital

Kembali pada debat cawapres kemarin, saya sungguh menanti strategi mereka mengurangi ketimpangan digital.

Dari segi akses, sejauh mana pasangan capres dan cawapres memiliki terobosan untuk memeratakan infrastruktur digital ke wilayah perdesaan, daerah tertinggal, dan pulau-pulau kecil?

Apa yang akan mereka lakukan untuk menyediakan perangkat digital dan internet berkualitas yang murah hingga pelosok-pelosok nusantara?

Sejauh mana para paslon memiliki strategi untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com