Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal KA Argo Parahyangan Dikurangi, Untungkan Whoosh? Ini Kata KCIC

Kompas.com - 30/01/2024, 11:41 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jadwal perjalanan Kereta Api (KA) Argo Parahyangan berkurang pada awal 2024, yaitu dari 14 perjalanan menjadi 6 perjalanan.

Pengurangan jadwal perjalanan KA yang melayani rute Stasiun Gambir-Bandung dan sebaliknya ini terlihat dari jadwal kereta terakhir.  Kereta terakhir Argo Parahyangan sebelumnya berangkat pukul 22.00 WIB, namun di jadwal terbaru menjadi hanya sampai pukul 18.30 WIB.

Hal ini lantas menjadi pertanyaan apakah pengurangan jadwal perjalanan KA Argo Parahyangan dilakukan agar masyarakat beralih menggunakan Kereta Cepat Whoosh yang juga memiliki rute Jakarta-Bandung.

Baca juga: Ada Kereta Cepat Whoosh, Dirut KAI Pastikan KA Argo Parahyangan Tetap Beroperasi

Terlebih belakangan isu Kereta Cepat Whoosh sepi penumpang mencuat setelah ramainya unggahan salah seorang penumpang pada media sosial X atau Twitter yang menunjukkan gerbong Kereta Cepat Whoosh kosong.

Menanggapi hal itu, General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan, penumpang Kereta Cepat Whoosh merupakan masyarakat yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi.

Ini sesuai dengan target KCIC yang ingin memindahkan masyarakat yang masih menggunakan kendaraan pribadi ke tansportasi publik.

"Melalui survei random penumpang Whoosh di Stasiun Halim 48 persen itu merupakan penumpang yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (29/1/2024).

Mengenai jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh yang disebut berkurang, Eva menjelaskan, tingkat keterisian tempat duduk atau okupansi Whoosh memang tidak selalu di angka 100 persen.

Adapun saat ini, dia mengklaim tingkat okupansi Whoosh masih di atas 50 persen yaitu sekitar 60-70 persen di hari kerja.

"Saat ini okupansi whoosh memang tidak selalu di angka 100 persen karena yang namanya transportasi pasti ada jam sibuk dan non-sibuknya," ucapnya.

Kendati demikian, KCIC terus berupaya untuk meningkatkan okupansi Kereta Cepat Whoosh agar lebih maksimal. Salah satunya dengan menerapkan skema tarif dinamis (dynamic pricing) untuk kelas premium economy mulai keberangkatan 3 Februari 2024.

Dengan skema ini memungkinkan harga tiket Whoosh menjadi lebih murah di jam-jam keberangkatan tertentu. Pasalnya, skema baru ini membuat harga kereta berbeda-beda dalam satu hari.

Dengan penggunaan skema baru ini tarif Whoosh kelas Premium Economy akan berkisar Rp 150.000, Rp 175.000, Rp 200.000, Rp 225.000, hingga Rp 250.000. Sementara tarif tiket kelas bisnis dan first class masing-masing tetap sebesar Rp 450.000 dan Rp 600.000.

"Tentunya target kita tetap untuk terus meningkatkan okupansi tersebut hingga batas maksimal pastinya," tutur Eva.

Baca juga: Ada Rute Baru, Ini Jadwal Kereta Panoramic Terbaru 2024

Jumlah penumpang Whoosh turun

Menanggapi isu Kereta Cepat Whoosh sepi penumpang, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, pada Januari 2024 memang terjadi penurunan jumlah penumpang di kisaran 14.000-16.000 penumpang.

Namun dia menyebut penurunan itu merupakan hal yang wajar mengingat saat ini sudah memasuki periode low season, sehingga jumlah penumpang saat ini tidak bisa dibandingkan dengan saat periode ramai penumpang (peak season) pada Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Bulan Januari ya pasti ada sedikit turun, kan sejak Desember naik terus kan. Nataru 21.000 penumpang per hari, sekarang 16.000, 14.000, 15.000 penumpang ya wajar (bukan peak season)," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Kendati demikian, dia memastikan tingkat keterisian penumpang Whoosh tetap di atas 50 persen meskipun sudah memasuki periode low season.

Baca juga: Catat, Ini Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Terbaru per 3 Februari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com