Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Waspadai Lonjakan Harga Beras

Kompas.com - 22/02/2024, 20:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti kenaikan harga beras yang terjadi pada awal tahun ini. Pasalnya, fenomena tersebut bakal berdampak terhadap pergerakan inflasi nasional.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini rata-rata harga beras telah mencapai Rp 15.175 per kilo gram (kg). Angka itu meningkat sekitar 7,7 persen sejak awal tahun ini (year to date/ytd)

"Kita juga waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan," kata dia dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Januari 2024, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan RI Berpotensi Rugi Rp 544 Triliun akibat Perubahan Iklim

Pergerakan harga beras itu disebut telah menjadi perhatian pemerintah. Sebab, kenaikan harga beras berpotensi mengerek laju inflasi dari komoditas pangan harga bergejolak.

"(Kenaikan harga beras) memberikan kontribusi terhadap inflasi volatile food di dalam headline inflasi kita," ujarnya.

Selain beras, Sri Mulyani menyebutkan, sejumlah komoditas pangan lain menunjukkan tren kenaikan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Sejumlah komoditas pangan yang harganya tercatat melonjak di antaranya ialah bawang putih (1,9 persen), cabai merah (17 persen), daging ayam (2,2 persen), hingga telur ayam (3,9 persen).

Baca juga: Jepang dan Inggris Resesi, Sri Mulyani: Memang Ekonomi Mereka Sudah Lemah

"Tentu ini menjadi tantangan jelang Idul Fitri juga puasa, Ramadhan. Maka volatile food harus bisa segera distabilkan," tuturnya.

Di tengah tren kenaikan harga komoditas pangan, Sri Mulyani mencatat, komponen inflasi lainnya masih terjaga. Tercatat komponen inflasi inti terjaga di kisaran 1,68 pesen dan komponen inflasi harga ditetapkan pemerintah sebesar 1,74 persen.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) telah membeberkan "hitung-hitungan" dampak kenaikan beras terhadap inflasi. Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman menjelaskan, beras memiliki bobot sebesar 3,43 persen terhadap inflasi. Dengan adanya kenaikan harga, beras berkontribusi 0,64 persen terhadap inflasi secara bulanan (month to month/mtm) pada Januari lalu.

"Sehingga kenapa salah satu penyebabnya inflasi volatile food kita 7,22 persen," kata Aida, dalam konferensi pers hasil RDG BI, di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Jepang-Inggris Resesi, Sri Mulyani Ungkap Dampaknya ke RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com