JAKARTA, KOMPAS.com - PLN Indonesia Power (PLN IP) mengebut pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 500 megawatt (MW). Pembangunan ini merupakan bagian dari proyek Hijaunesia 2023.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, pembangunan PLTS dengan total kapasistas 500 MW itu akan dilakukan di 5 lokasi.
Target proses pembangunan hingga beroperasi (commercial operation date/COD) pun lebih cepat dari yang pernah dilakukan.
Baca juga: BNI Gelontorkan Pembiayaan Hijau Proyek PLTS di Bali
Menurutnya, pembangunan PLTS yang menjadi bagian dari upaya menggenjot transisi energi itu, diminati oleh para calon mitra dan kontraktor EPC dari dalam negeri maupun luar negeri.
Terdapat 33 peserta (bidder) yang lulus tahap request for quotation (RFQ). Saat ini proses tender telah memasuki tahapan evaluasi sampul 1.
"Para calon mitra yang berminat atas pengembangan proyek PLTS 500 MW ini berasal dari dalam negeri hingga Eropa, ini menandakan proyek EBT kami menarik," kata dia.
Baca juga: Pemanfaatan Baru 140 MW, Kementerian ESDM Sebut Perlu Percepatan Pengembangan PLTS Atap
Ia menuturkan, dalam menetapkan calon mitra, perusahaan menitikberatkan pada pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sesuai regulasi yang berlaku.
Dengan penerapan TKDN tersebut diharap proyek yang dilaksanakan PLN bisa menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi industri dalam negeri.