Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Rilis Laporan Keuangan, Saham JPMorgan Chase Anjlok

Kompas.com - 14/04/2024, 20:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham JPMorgan Chase anjlok 6,4 persen pada akhir perdagangan Jumat (12/4/2024) waktu setempat. Penurunan harga saham terjadi usai perusahaan merilis laporan laba dan pendapatan yang melampaui perkiraan.

Kenaikan pendapatan dan laba perusahaan perbankan itu ditopang oleh biaya kredit dan pendapatan perdagangan lebih baik dari perkiraan. Namun kinerja yang lebih baik nyatanya tak mampu mendorong harga saham.

Pendapatan perusahaan pada kuartal pertama 2024 tercatat sebesar 42,55 miliar dollar AS atau lebih baik dari perkiraan 41,85 miliar dollar AS. Sementara itu, laba mengalami kenaikan 6 persen menjadi 13,42 miliar dollar AS dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: Freeport Respon Tuntutan Jokowi Agar RI Kuasai 61 Persen Saham

Pertumbuhan kinerja didorong oleh akuisisi First Republic selama krisis perbankan regional tahun lalu. Pendapatan per saham akan juga meningkat 19 sen lebih tinggi tidak termasuk tambahan 725 juta dollar AS untuk biaya FDIC yang menutupi biaya kegagalan bank tahun lalu.

Pendapatan naik 8 persen menjadi 42,55 miliar dollar AS karena bank menghasilkan lebih banyak pendapatan bunga berkat suku bunga yang lebih tinggi dan saldo pinjaman yang lebih besar.

Namun dalam pedoman untuk tahun 2024, JPMorgan Chase mengatakan pihaknya memperkirakan pendapatan bunga bersih sekitar 90 miliar dollar AS, yang pada dasarnya tidak berubah dari perkiraan sebelumnya.

Baca juga: Negosiasi Kepemilikan Saham Freeport Indonesia Ditargetkan Rampung Juni 2024

Hal ini nampaknya mengecewakan investor, beberapa di antaranya memperkirakan JPMorgan akan menaikkan panduannya sekitar 2 miliar dollar AS hingga 3 miliar dollar AS pada tahun ini. Saham JPMorgan turun lebih dari 6 persen pada hari Jumat.

“Menurut kami sangat konservatif, dan sekarang memberikan ruang untuk direvisi ke atas nantI, kami menduga prospek yang tidak berubah akan mengecewakan investor,” kata analis Piper Sandler, Scott Siefers.

JPMorgan membukukan kerugian kredit sebesar 1,88 miliar dollar AS pada kuartal pertama 2024, jauh di bawah perkiraan para analis sebesar 2,7 miliar dollar AS.

Baca juga: 5 Perbedaan Saham dan Obligasi, Apa Saja?

Provisi tersebut 17 persen lebih kecil dibandingkan tahun lalu, karena perusahaan mengeluarkan sejumlah cadangan kerugian pinjaman, dibandingkan membangunnya seperti yang dilakukan tahun sebelumnya.

Meskipun pendapatan perdagangan secara keseluruhan turun 5 perse dibandingkan tahun sebelumnya, pendapatan tetap dan hasil ekuitas masing-masing.

CEO JPMorgan Jamie Dimon menyebut kinerja perusahaannya cukup kuat di bandingkan dengan sektor konsumen dan institusi. Ini dibantu oleh perekonomian AS yang masih kuat, dan perusahaan tetap berhati-hati mengenai masa depan.

“Banyak indikator ekonomi yang terus membaik,” kata Dimon.

“Namun, ke depan, kami tetap waspada terhadap sejumlah faktor ketidakpastian yang signifikan, termasuk konflik luar negeri dan tekanan inflasi,” tambahnya.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Divestasi Saham Vale Tuntas Juli 2024

Bank terbesar di AS berdasarkan aset ini telah menavigasi suku bunga dengan baik sejak Federal Reserve menaikkan suku bunga dua tahun lalu, sementara bank-bank kecil mengalami penurunan keuntungan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara beli token listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara beli token listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com