NEW YORK, KOMPAS.com - Tesla akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 10 persen dari total jumlah pegawainya di seluruh dunia. Hal ini berdasarkan memo yang dikirimkan CEO Tesla Elon Musk kepada para pegawai.
Dikutip dari CNBC, Selasa (16/4/2024), saham Tesla anjlok 3 persen pada perdagangan Senin (15/4/2024) pagi waktu setempat.
“Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas,” kata Musk dalam memo.
Baca juga: Luhut Sudah Ikhlaskan Tesla: Sudah Ada BYD Kok
“Sebagai bagian dari upaya ini, kami telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap perusahaan dan membuat keputusan sulit untuk mengurangi jumlah karyawan kami lebih dari 10 persen secara global,” imbuh Musk.
Tesla memiliki 140.473 karyawan pada Desember 2023.
Saham Tesla terpuruk dalam beberapa bulan terakhir, anjlok 31 persen sejak awal tahun alias year to date (ytd).
Meskipun penjualan kendaraan listrik masih mendapatkan popularitas di seluruh dunia, tingkat pertumbuhan penjualannya melambat terutama untuk Tesla. Tesla kini menghadapi lebih banyak persaingan dibandingkan sebelumnya.
Baca juga: Sumber Kekayaan Bernard Arnault, Bos Louis Vuitton yang Menyalip Harta Bos Tesla
Mengakhiri tahun 2023, BYD asal China untuk sementara menggeser Tesla sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia. Perusahaan ponsel pintar asal China Xiaomi pada Maret lalu mengatakan akan menjual mobil listrik pertamanya dengan harga yang jauh lebih murah daripada Model 3 Tesla.