Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Selalu Untung, Ini 6 Perusahaan AS yang Rugi Usai Melantai di Bursa

Kompas.com - 03/04/2019, 14:17 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Kemudian, CEO Amazon Jeff Bezos secara agresif mempegawaikan mantan pegawai WebVan seiring dengan rencananya mengembangkan bisnis Amazon.

3. Pets.com

Pets.com merupakan perusahaan jasa penjualan pangan hewan piaraan yang mulai beroperasi pada 1998. Setelah mencatatkan sahamnya di bursa pada 10 Februari 2000, Pet.com kesulitan untuk mencetak laba karena kondisi logistik yang buruk.

Akhrinya, mereka mengumumkan kebangkrutan pada 2000. Jumlah kerugian yang mereka bukukan setelah IPO mencapai 63 juta dollar AS dalam satu tahun.

4. Tesla

Perusahaan produsen mobil listrik ini ditemukan pada tahun 2003 dengan misi mempercepat proses transisi energi berkelannjutan di dunia. Tesla mulai melakukan penawaran saham perdana pada 29 Juni 2010.

Setelah IPO, mereka membukukan kerugian hingga 83 juta dollar AS dalam setahun. Saat ini, mereka membukukan pendapatan sebesar 976 juta dollar AS dengan kapitalisasi pasar mencapai 47,9 miliar dollar AS.

5. Twitter

Twitter merupakan salah satu media sosial yang mencatatkan sahamnya di bursa saham New York. Penawaran saham perdana dilakukan pada 7 November 2013, dengan nilai kerugian yang dibukukan setelah IPO mencapai 79 juta dollar AS.

Pada 2018 lalu, Twitter berhasil membukukan pendapatan sebesar 1,2 miliar dollar AS dan kapitalisasi pasar mereka mencapai 25,3 miliar dollar AS.

6. Snap

Diluncurkan pada 2011 sebagai aplikasi unggahan foto yang akan menghilang dalam 24 jam, Snapchat secara cepat mendapatkan perhatian dari millenial. Setelah diluncurkan, sebanyak 20 juta foto telah dibagikan setiap harinya.

Mereka kemudian memutuskan untuk melantai di bursa saham New York pada 2 Maret 2017 dengan total nilai kerugian setelah IPO mencapai 515 juta dollar AS. Pada 2018 lalu, akhirnya mereka membukukan pendapatan 1,3 miliar dollar AS kapitalisasi pasar Snap pun saat ini mencapai 14,5 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com