Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Elektronik RI Keluhkan Kelangkaan Bahan Baku Akibat Corona

Kompas.com - 24/02/2020, 11:08 WIB
Muhammad Idris,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Saat ini Gabel menilai perlu pemerintah menyiapkan payung antisipasi terhadap kemungkinan pukulan keras terhadap sektor elektronika akibat virus corona.

Kebijakan itu minimal mendorong dan membantu pelaku industri elektronika mendapatkan sumber pasokan alternatif dari negara lain selain China untuk sementara waktu.

“Misalnya dengan memberi insentif agar pengadaan material bahan baku dan penolong dari negara non-China hargaya tetap kompetitif. Apakah pengurangan beban biaya logistik, energi, dan sebagainya,” kata dia.

Selain itu, pemerintah seharusnya memanfaatkan kondisi keterdesakan ini sebagai momentum memperkuat struktur industri elektronika agar memiliki kedalaman.

Baca juga: BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 Akibat Corona

Apakah dengan cara memberikan aturan investasi yang lebih bersaing bagi investor masuk ke Indonesia daripada ke Vietnam Thailand, atau Malaysia, untuk pengembangan industri pendukung elektronika misalnya.

"Bisa juga memberikan keringanan pajak, kepastian pengadaan lahan, dan aturan tenaga kerja, serta mendukung peningkatan produkstivitas sumber daya manusia melalui pengembangan riset dan desain dengan insentif kompensasi pemotongan pajak,” tambah Daniel.

Mengutip data Komisi Kesehatan China yang diinformasikan media dalam negeri maupun internasional, data per hari Sabtu (22/2/2020), korban yang meninggal akibat serangan virus corona (Covid-19) terus meningkat dan telah mencapai 2.345 orang.

Jumlah terinfeksi 77.661 orang, dimana 76.290 berasal dari China Daratan. Sementara hingga saat ini belum satupun lembaga internasional, termasuk Pemerintah China sekalipun, yang bisa memastikan kapan penyebaran virus ini bisa diatasi.

Melihat perkembangan penyebaran virus corona yang kian masif menurut Oki, pemerintah dan pelaku industri dalam negeri harus bersinergi menyiapkan strategi yang efektif untuk mengantisipasi risiko yang akan terjadi.

Sebab, jika aktivitas produksi, jalur logistik atau kegiatan bongkar muat di pabrik hingga pelabuhan di China menurun, dampaknya langsung dirasakan pelaku industri nasional.

Baca juga: Kredit Kendaraan Bermotor Bisa Terdampak Virus Corona

“Lambat laun pelaku industri akan kehabisan stok materil untuk memproduksi lokal komponen, sehingga tidak bisa membuat produk jadi elektronika. Jadi, cukup beralasan jika kalangan industriawan di dalam negeri semakin gamang dan khawatir jika persoalan virus corona ini terus berlangsung hingga kuartal pertama, atau bahkan hingga semester satu 2020,” kata Oki.

Kinerja industri elektronika nasional

Data Kemenperin maupun Badan Pusat Statistik hingga tahun 2017, investasi sektor industri elektronika mencapai Rp 8,34 triliun. Dengan rincian, penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 7,65 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekitar Rp 690 miliar.

Angka ini terus membaik jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang mencapai Rp 5,97 triliun dan tahun 2015 sebesar Rp 3,51 triliun.

Umumnya sektor yang mengalami pertumbuhan investasi ini berasal dari subsektor industri televisi, peralatan perekam, consumer electronics, dan peralatan fotografi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com