Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Virus Corona, PT LEN Produksi Ventilator hingga Rudal

Kompas.com - 13/05/2020, 15:16 WIB
Reni Susanti,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan, pekerjaan di lapangan saat ini sudah dibatasi mengikuti protokol kesehatan.

“Ada beberapa proyek yang masih dikerjakan, ada juga yang reschedule,” ujar Zakky dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (13/5/2020).

Proyek yang masih berjalan di antaranya Rudal Pertahanan Udara Statstreak, Pamtas (Pengamanan Perbatasan) Indonesia-Malaysia, dan pengadaan sistem datalink.

Baca juga: Pacu Produksi Ventilator Dalam Negeri, Kemenperin Permudah Regulasi

Di bidang ICT dan energi, pihaknya mengerjakan pemeliharaan stasiun seismic gempa bumi, pemeliharaan InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), serta pembangunan jaringan gas (jargas).

“Di bidang migas ini baru, kini Len berperan sebagai kontraktor penunjang migas dan mendukung target lifting minyak dan gas bumi,” bebernya.

Sedangkan di bidang perkeretaapian, proyek seperti pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi jalur kereta api lintas Makassar-Parepare, jalur ganda kereta api lintas Bogor-Cicurug, fasilitas LRT Palembang, serta pemeliharaan Skytrain/APMS Basoetta, masih tetap berjalan.

Selain itu, Len mulai memproduksi ventilator untuk penanganan pasien Covid-19. Emergency Ventilator yang diproduksi, menggunakan komponen lokal dan desain dari BPPT dan ITB.

Baca juga: 2 BUMN Pertahanan Sanggup Produksi Ventilator Pasien Virus Corona

Len juga mengembangkan Controlled Ventury Base CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) yang membantu percepatan penyembuhan pasien Covid-19 stage 2 melalui proses menjaga konsistensi level oksigenasi dalam hemoglobin pasien.

Manajer Rekayasa Produk Unit Bisnis Industri, Sentot Rakhmad Abdi menjelaskan, ventilator ini tersertifikasi BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan).

“Len sedang memproduksi 10 unit ventilator untuk keperluan uji klinis di rumah sakit sebelum peralatan tersebut diedarkan secara legal ke rumah sakit seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Setelah lolos uji klinis, produksi massal peralatan ini segera dilakukan. Kapasitas produksi PT Len industri per hari bisa mencapai 50 unit ventilator tergantung pada ketersediaan komponen.

Baca juga: BUMN Akan Produksi Ventilator

Target produk yang diperlukan BPPT 600 unit, produksi secara massal akan dikerjakan dua industri. PT Len Industri sendiri akan memproduksi 300 unit.

Alat kesehatan buatan dalam negeri tersebut menggunakan material 100 persen kandungan lokal. Adanya produksi ventilator tidak mengubah line production di Len, karena produksi Len fleksibel.

“Untuk ventilator ITB sedang kejar produksi untuk keperluan donasi. Perusahaan lain yang ikut serta dalam produksi, yaitu PT MRB dan PT DI. Beberapa komponen ventilator dibuat sendiri oleh ITB. Saat ini kegiatan assembly komponen tersebut dilakukan oleh SMK, Polman, dan Polban,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Whats New
Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi 'Online' Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi "Online" Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com