Teten juga mengatakan saat ini ada sekitar 60,66 juta UMKM yang sudah terhubung dengan perbankan dan lembaga pembiayaan lainnya. Ia juga mengakui, masih banyak pelaku UMKM yang belum bisa terhubung.
Kedua, lanjut dia, pemerintah menyediakan program bantuan sosial untuk usaha kecil atau ultra mikro. Namun UMKM yang bisa menerima bantuan sosial ini adalah UMKM yang masuk ke kelompok miskin baru.
Ketiga yaitu pelaku UMKM juga dibantu dari sisi demand. caranya yakni melalui penyediaan anggaran belanja pemerintah dan gerakan kampanye Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Baca juga: 2 Ciri UMKM yang Bisa Bertahan di Tengah Pandemi
Teten mengatakan, pemerintah dan BUMN menyiapkan anggaran belanja Rp 735 triliun. Nantinya anggaran ini digunakan untuk dibelanjakan produk-produk buatan UMKM yang disiapkan melalui e-katalog khusus
Selain itu, Kemenkop UKM juga berkoordinasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) agar produk-produk UMKM nantinya masuk ke dalam e-katalog.
Sementara itu terkait kampanye Bangga Buatan Indonesia dilakukan untuk menggairahkan masyarakat untuk membeli produk-produk UMKM.
"Pasar kita cukup besar, 250 juta jiwa. Kalau ada komitmen dari masyarakat untuk berbelanja produk UMKM bisa menambah demand-nya UMKM kita," kata dia.
Baca juga: Menaker: Kedatangan TKA Bisa Buka Kesempatan untuk Tenaga Kerja Lokal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.