Pada program yang sama tahun 2019, energi yang berhasil dihemat mencapai 11.381 TJ atau Rp 3,5 triliun. Rata-rata efisiensi energi pada 2019 adalah 9,84 persen.
“Pada saat industri melakukan efisiensi energi, maka otomatis ada yang namanya cost savings. Otomatis terjadi, sehingga tidak perlu menunggu insentif pemerintah,” kata Emmy.
Baca juga: Tanggulangi Covid-19, Kementerian ESDM Realokasi Anggaran Rp 3,46 Triliun
Hal senada juga disampaikan narasumber dari PT Astra International Beny Priatna. Konservasi energi dengan clean energy sangat dibutuhkan industri saat bisnis melemah akibat Covid-19.
Menurut dia, penghematan energi merupakan salah satu upaya Astra untuk terus tumbuh dengan cost reduction. Selain itu, Astra memang ingin menjadi clean industry dan solusi perubahan iklim.
Upaya itu sudah Astra mulai sejak 2014 dengan mewajibkan semua anak perusahaan menurunkan konsumsi energi 2,5 dari tahun lalu.
Ditargetkan pada 2050, energi baru dan terbarukan (EBT) jadi salah satu energi inti di Astra dengan 31 persen energy mix.
Baca juga: Kembangkan EBT Lebih Masif, Dirjen EBTKE Lakukan Restrukturisasi dan Refocusing
Penerapan sistem manajemen energi (SME) di Astra sejak 2015-2019 pun berhasil menghemat energi 4.078 TJ, mengurangi CO2 sebanyak 320.000 ton.
Dengan 75 anak perusahaan menerapka SME, perusahaan dapat melakukan penghematan hingga Rp 1,2 triliun. Spending energy Astra International pada 2019 sendiri mencapai 60.048 TJ atau 1,1 miliar dollar AS.
Oleh karena itu, penghematan energi pun jadi salah satu cara Astra untuk bertahan saat pandemi Covid-19 karena potensi yang besar, dibanding melakukan PHK.
Narasumber selanjutnya, yakni perwakilan tim manajemen energi Pupuk Kaltim (PKT) Mustanginah juga memaparkan bahwa manajemen energi juga dilakukan saat pandemi Covid-19.
Baca juga: Realisasi Investasi Sektor EBTKE Baru Sebesar 800 Miliar Dollar AS
Penghematan energi PKT lakukan dengan reschedule turn around atau pemeliharaan pabrik ammonia. Cara ini lebih efektif daripada menurunkan harga, mengurangi produksi, atau menutup total pabrik.
PKT sendiri juga tidak luput dari krisis yang mengakibarkan permintaan pupuk ammonia global turun mencapai 48 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.