Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Minta Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang Dipercepat

Kompas.com - 12/08/2020, 07:19 WIB
Riska Farasonalia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong percepatan pembangunan pipa ruas Cirebon-Semarang (CISEM) yang dilakukan oleh PT Rekayasa Industri (Rekind).

Proyek Ruas Transmisi CISEM merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 79 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan.

Program ini juga sebagai upaya Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendukung program diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar bersubsidi dan beralih ke penggunaan alternatif gas bumi untuk sektor rumah tangga, transportasi dan industri.

Baca juga: [POPULER MONEY] Informasi Lengkap tentang Subsidi Gaji Rp 600.000

Pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM ini nantinya berguna dalam mendukung terintegrasinya pipa gas bumi trans Sumatera dan Jawa.

Untuk itu, Ganjar menginginkan proyek tersebut bisa segera dibangun pertengahan September mendatang untuk suplai gas beberapa kawasan industri yang ada di Jawa Tengah.

"Saya harapkan September pertengahan sudah dibangun. Kalau gas bumi ini bisa mengalir, beberapa kawasan industri yang disiapkan seperti Kendal, Batang dan kawasan industri Wijayakusuma akan bisa terbantu karena relatif lebih ramah lingkungan," kata Ganjar saat menghadiri rapat koordinasi percepatan pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon Semarang di Hotel Po, Semarang, Selasa (11/8/2020).

Baca juga: Mengenal Prinsip Bagi Hasil di Bank Syariah

Ganjar mengungkapkan, pembangunan proyek tersebut membutuhkan pengawasan agar dapat dilakukan percepatan.

"Kendalanya hanya butuh kita melakukan kontrol kita lakukan pengawasan agar dilakukan percepatan. Maka Rekind ada pencapaian segera mengerjakan. Kalau problemnya kita tidak dikasih tahu kan kita tidak bisa bantu," katanya.

Baca juga: Pekerja yang Tunggak Iuran BP Jamsostek Tetap Dapat Subsidi Gaji

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS) M. Fanshurullah Asa mengatakan terlaksananya pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa.

"Para pelaku industri diharapkan dapat beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan Gas Bumi domestik," terangnya.

Berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN), pada 2006 BPH Migas telah melelang ruas transmisi yang salah satunya adalah ruas CISEM dengan PT Rekind.

Baca juga: Pemerintah Cari UMKM Calon Penerima BLT Rp 2,4 Juta

PT Rekind ditetapkan sebagai pemenang lelang berdasarkan SK Kepala BPH Migas nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006 tanggal 21 Maret 2006 dengan spesifikasi penawaran lelang adalah diameter 28 inchi, panjang 255 kilometer, kapasitas desain 350-500 MMSCFD, nilai investasi USD 169,41 juta.

"Saat ini Rekind telah melakukan kajian, survey, pengujian, perijinan, dan engineering dan diharapakan pada bulan September 2020 ini akan segera melakukan pembangunan dan konstruksi pipa yang dimulai dari Semarang dan ditargetkan selesai pada bulan Februari 2022," pungkasnya.

Sejak penetapan PT Rekind sebagai pemenang lelang pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang tahun 2006 dan ground breaking pada Februari tahun 2020, sudah 14 tahun pembangunan ruas pipa tersebut belum ada kemajuan yang berarti.

Hadir dalam Rakor yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind), Anggota Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, Rofiq Hananto, Ridwan Hisjam, Abdul Wahid, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ditjen Migas KESDM, Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) sebagai calon konsumen.

Baca juga: Pemerintah Berencana Bangun Kereta Api tanpa Rel di Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com