Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Astra Terus Sasar Proyek Infrastruktur Jalan Tol

Kompas.com - 26/08/2020, 11:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk (ASII) memiliki lini bisnis di bidang infrastruktur, khususnya jalan tol. Lewat anak usahanya, Astra Infra, kini pereseroan sudah punya 6 jalan tol di Indonesia.

Keenamnya yakni Jalan Tol Tangerang-Merak, Kunciran-Serpong, Cikopo-Palimanan (Cipali), Semarang-Solo, Jombang-Mojokerto dan Surabaya-Mojokerto.

Sebenarnya, Astra yang telah berdiri sejak 1957 di Indonesia lebih dikenal dengan bisnis otomotifnya. Perusahaan membawahi penjualan sepeda motor merek Honda dan mobil mulai dari merek Toyota, Daihatsu, BMW, hingga Peugeot.

Baca juga: Australia Batal Jual Perusahaan Produsen Susu ke China

Namun, sayap bisnisnya melebar ke infrastruktur jalan tol, yang mencakup konsesi pembangunan dan pengelolaan jalan tol. Presiden Komisaris Astra International Prijono Sugiarto mengungkapkan, ada alasan dibalik perseroan yang kini melirik lini bisnis jalan tol.

Prijono menjelaskan, saat ia menduduki posisi stategis direksi yakni sebagai Direktur Astra tahun 2001-2010 dan Presiden Direktur Astra tahun 2010-2020, dirinya berupaya menyeimbangkan pendapatan perseroan tidak hanya dari penjualan otomotif.

"Saya ingin mem-balance dengan recurring income (pendapatan yang didapat tanpa melakukan penjualan dan sifatnya berulang) yang selalu kami dapatkan, pendapatan yang reguler," ungkapnya dalam diskusi virtual MarkPlus, Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Sri Mulyani Tak Keberatan Ada Tunjangan Pulsa Rp 200.000 untuk PNS

Ia mengatakan, saat Astra akan masuk ke bisnis jalan tol, banyak pemegang saham yang mempertanyakan aksi korporasi tersebut. Lantaran, keuntungan dari jalan tol baru bisa didapatkan dengan waktu cukup lama yakni setidaknya setelah 5 tahun.

"Tapi dari awalnya kami punya 1-2 jalan tol, dan menjadi 6 jalan tol, sekarang mereka (pemegang saham) yang bahkan nanyain lagi, ada opportunity (peluang) lagi enggak untuk masuk ke sana," ucapnya.

Prijono mennyatakan, jalan tol merupakan bisnis yang menguntungkan dan mendatangkan pendapatan yang tetap dan berulang bagi Astra.

Baca juga: Berapa Taksiran Nilai Gedung Kejaksaan yang Terbakar?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com